Perangi Radikalisme, NasDem Harus Buat NasDem Social Media Forces

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (30 Oktober): Partai NasDem harus bisa memperkuat dan memperbarui ketahanan nasional, agar dapat membangun bangsa dan negara Indonesia ke depan lebih baik. 

Hal itu disampaikan pengamat pertahanan dan keamanan Connie Rahakundini Bakrie saat menjadi narasumber Dialog Selasa di Auditorium DPP Partai NasDem, Jakarta, Selasa (29/10). 

Jebolan doktor Universitas Indonesia itu menggambarkan bahwa saat ini sudah muncul perang yang tidak berupa fisik, namun nonfisik dengan digitalisasi. 

"Perang kita saat ini sudah pasti di sekitar kita, dengan handphone melalui media sosial dengan empat milliar pengguna. Bila hoaks diproduksi ini sangat berbahaya," ujar  Connie.

Ia menggambarkan bahwa saat ini siapa yang menguasai peran secara online (dunia maya), maka ia memenangi perang offline (realitas). Karena sekarang bukanlah fisik masyarakat yang diserang, melainkan psikis atau pikiran masyarakat yang menjadi target sasaran. 

"Karena hoaks  sangat berdampak pada masyarakat, saya gambarkan kasus di Surabaya yang memancing keributan bermula pada aktivitas digital, yang berdampak pada konflik di Papua hingga sekala nasional," ungkapnya. 

Lebih jauh dia mengatakan, akibat serangan pemikiran-pemikiran yang dilakukan memicu lahirnya radikalisme hingga masuk ke berbagai institusi pemerintah sampai keamanan. 

"Data menyebutkan tiga persen  jajaran  TNI  terpapar radikalisme, itu sama saja 15.000 anggota TNI, bila itu bersama dengan istrinya berarti 30.000, belum lagi keluarganya,  ini PR besar menteri pertahanan yang baru  Prabowo," katanya.

Connie menyarankan  Partai NasDem harus mampu menangkal dan memerangi paham radikalisme, malalui kader-kader Partai NasDem.

"Secara politik, maka NasDem harus mengintervensi di bagian dewan melalui Komisi I. Kemudian NasDem harus membuat NasDem Social Media Forces sebagai bagian memerangi hoaks dan informasi-informasi yang merusak negara," terangnya. 

Dia mengakui bahwa Partai NasDem lahir dengan konsistensi ideologi yang kuat sebagai landasan utama perjuangan partai.

 

"Kita kalau berpikir itu harus berpikir yang besar, jangan yang kecil, jangan pernah takut dan khawatir untuk memulai suatu yang besar,  saya percaya dengan Partai NasDem," ujarnya. 

Dialog Selasa digelar sebagai rangkaian dari Pra Kongres II Partai NasDem. 

Dialog bertema 'Hubungan Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional' sebagai bahan pembahasan pada saat Kongres 8-11 November 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.(Ba/*)

Add Comment