Jokowi Penuhi Janji Peluk Erat Surya Paloh

JAKARTA (11November): Puncak peringatan HUT ke 8 Partai NasDem, Senin (11/11) menjadi malam penuh tawa dan meriah. Pidato Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang dibalas sambutan Presiden Joko Widodo menjadi momentum yang mencairkan suasana.

Suasana politik mutakhir dikesankan sedang terjadi ketegangan antara Surya Paloh dan Jokowi menyusul kunjungan Surya ke PKS dan pelukan erat Surya terhadap Presiden PKS Sohibul Iman serta komentar Jokowi atas pertemuan tersebut.

Selain dengan Jokowi, Surya Paloh juga dikesankan bersitegang dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri setelah Mega tidak menerima uluran tangan Surya saat acara pelantikan Presiden beberapa waktu lalu. Namun semua spekulasi politik itu terbantahkan setelah Megawati bersama Sekjen Hasto Kristiyanto serta Puan Maharani menghadiri Peringatan Ultah ke 8 Partai NasDem.

Dalam sambutannya Surya menegaskan bahwa NasDem mendukung penuh Jokowi. Sejalan dengan itu NasDem juga melakukan  komunikasi politik bahkan berpelukan erat dengan semua komponen bangsa termasuk partai politik yang tidak hanya  di dalam koalisi, tetapi juga di luar pemerintahan.

"Ingin saya peluk lebih erat pak Jokowi, tapi tidak bisa," kata Surya disambut gemuruh tepuk tangan kader NasDem yang hadir.

Jokowi pun seperti berbalas pantun ketika memberikan sambutan. "Nanti setelah pidato dari sini saya akan peluk Pak Surya lebih erat dari pelukan Pak Surya ke Pak Sohibul Iman," kata Jokowi lagi- lagi membuat suasana menjadi begitu cair.

Menurut Jokowi apa yang dikatakan Surya Paloh adalah benar. Tidak ada yang salah dari sebuah rangkulan. Apalagi rangkulan itu bermakna sebagai komitmen persatuan,  komitmen kebangsaan dan komitmen persaudaraan sebangsa se Tanah Air. 

''Apa yang salah. Apa yang keliru. Sejauh niatnya untuk persatuan, kebangsaan tak ada yang salah, tak ada yang keliru," katanya.

Jokowi mengingatkan bahwa candaan seorang sahabat yang sudah dekat, itu biasa, sehingga jangan ditanggapi ke sana-ke sini, apalagi dengan curiga dan sinisme.

"Kalau saya bilang belum pernah dipeluk erat sama bang Surya seperti terhadap  pak Sohibul Iman, itu karena cemburu. Itu soal kecemburuan saja. Tak usah ditafsirkan macam-macam sampai bilang koalisi  pecah. Itu keliru besar," tambahnya.

Dia juga membenarkan  bahwa Megawati tidak menyalami Surya Paloh bukan sebuah kesengajaan tetapi karena kelewatan saja. 

"Barusan Bang Surya bilang sayang sama mbak Mega. Jadi sebenarnya tidak ada apa-apa. Masalah yang kecil jangan dibesar-besarkan karena bangsa ini memerlukan kebersamaan menghadapi masalah global yang sedang menghantui dunia termasuk Indonesia," tegas Jokowi.(BA/*)

Add Comment