Sugeng Suparwoto Ajak Warga Banyumas Antisipasi 3 Ancaman Nyata

PURWOKERTO (30 November):  Anggota DPR/MPR dari Fraksi NasDem Sugeng Suparwoto mengajak masyarakat Banyumas untuk menumbuhkan nasionalisme kepada generasi anak dan cucu. 

Hal itu sangat penting dalam situasi kehidupan bernegara yang tergerus oleh perubahan zaman. Sehingga, potensi masuknya hal-hal negatif tidak bisa dibendung bersamaan dengan aspek positifnya.

Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan, Sugeng menjelaskan ada tiga permasalahan bangsa yang merongrong stabilitas kehidupan bernegara. Yakni  paham radikal, narkoba, dan pornografi. Empat Konsensus Kebangsaan adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Hari ini kita mendapati kenyataan, jangankan masyarakat, tetapi karyawan BUMN hingga ASN sudah ada yang terpapar paham radikal. Bahkan, sekarang mulai ada yang mengatakan bahwa yang Pancasila adalah salah dengan dalih paham tertentu," jelas Sugeng di Purwokerto, Jateng, Sabtu (30/11).

Aspek negatif lainnya yang menjadi masalah bangsa saat ini juga berupa narkoba. Di Indonesia sekalinya Polri menangkap pelaku narkoba bisa mencapai kiloan, bahkan ratusan kilo.

Jika pengguna narkoba menggunakan 0,3 gram saja, berarti dengan jumlah ratusan kilo barang bukti narkoba di kepolisian itu menunjukkan konsumen narkoba yang sangat banyak.

"Purwokerto ternyata menjadi kota kedua tertinggi di Jawa Tengah sebagai pengguna narkoba. Ini kita tidak bisa main-main. Masyarakat harus memperhatikan generasi penerus agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba," tegasnya.

Mengenai pornografi Sugeng mengatakan pengaruh negatif pornografi bisa menurunkan produktivitas kerja hingga 60%.

"Indonesia ini menjadi negara yang masyarakatnya gemar melihat pornografi. Penelitian mengatakan penonton pornografi hanya tinggal memiliki 40 persen produktivitas kinerja, maka bagaimana kita bisa memiliki ekonomi yang baik?" kata Sugeng yang juga menjabat Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan sumber daya alam itu.

Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan itu  diikuti sekitar 150 orang yang berasal dari wilayah Banyumas. Hadir dalam acara ini juga mantan Ketua Program Studi Jurusan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Ahmad Sabiq sebagai pembicara dari sudut pandang akademisi serta dosen Fisip Unsoed Andi Ali Said Akbar sebagai moderator acara.*

Add Comment