Kostra Tani Diharapkan Bermanfaat bagi Pertanian Kalbar

PONTIANAK (20 Desember): Anggota Fraksi NasDem DPR RI, Yessy Melania mengapresiasi program Kostra Tani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) sebagai upaya memperoleh dan menyajikan data pertanian yang akurat dan valid.

Hal itu ia sampaikan dalam Rakor Evaluasi Upsus dan Sosialisasi Kostra Tani Provinsi Kalimantan Barat, yang diselenggarakan di Pontianak, Kalbar, Jumat (20/12).

"Hari ini kita berbicara tentang Kostra Tani. Program ini adalah program Kementerian Pertanian untuk menghidupkan kembali dan menguatkan peran serta kapasitas petugas BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) di tingkat kecamatan sehingga kita bisa memiliki satu basis data yang akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan dan program secara tepat sasaran di sektor pertanian," kata Yessy.

Kondisi penyuluh pertanian di Kalbar saat ini masih harus mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat. Fakta data menunjukkan bahwa satu orang penyuluh harus menaungi 4-5 desa sekaligus.

"Kondisi itu juga dihadapkan dengan jarak tempuh yang juga jauh antardesanya. Bahkan jarak antardesa di Kalbar bisa seperti jarak antarkecamatan bahkan antarkabupaten di Pulau Jawa," tegas politisi Partai NasDem itu.

Faktor infrastuktur yang masih belum memadai akan menjadi kendala pada musim hujan. Menurut anggota Komisi IV DPR RI itu, tenaga penyuluh yang biasa menggunakan kendaraan roda dua, akhirnya meninggalkan kendaraannya di jalan karena kondisi jalan yang cukup parah.

Selain permasalahan teknis di lapangan, tambah Legislator NasDem dari daerah pemilihan Kalbar II itu, Kalbar juga memerlukan tenaga penyuluh yang kompeten di bidangnya agar bisa memberikan pelatihan secara tepat guna bagi petani.

"Sekarang petani kita sudah bukan lagi bertani hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarganya, tetapi sudah dituntut untuk membantu negara dalam mewujudkan cita-cita ketahanan pangan secara nasional," tambah Yessy.

Menurut dia, petani Kalbar dituntut mampu berinovasi dan produktif dalam menciptakan varietas unggul. Misalnya, mampu menciptakan padi yang bisa panen tiga kali dalam setahun. Atau menanam singkong yang dalam satu pohon bisa menghasilkan sampai 50kg. 

Untuk mendukung proses inovasi tersebut, Yessi berharap pemerintah memberikan perhatian sarana, prasarana serta fasilitas pendukung untuk kelancaran kerja BPP di tiap kecamatan. Fasilitas tersebut meliputi kendaraan roda dua, komputer, printer bahkan fasilitas internet. Karena hingga saat ini masih ada beberapa kecamatan yang belum memiliki Kantor BPP. []

Add Comment