Garnita NasDem Banten Peduli Korban Banjir Lebak

LEBAK (10 Januari): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Wanita (Garnita) Malahayati NasDem Provinsi Banten, menggelar aksi kemanusiaan peduli banjir di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kamis (9/1).

Garnita NasDem Banten membawa bantuan berupa beras, mie instan, telor, pakaian layak pakai, perlengkapan sholat, peralatan mandi, sapu lidi, serokan air, sikat, tikar, senter, pampers anak maupun dewasa, pembalut, obat nyamuk, selimut, makanan bayi, biskuit, buku dan alat-alat tulis, serta air mineral.

Ketua DPW Garnita NasDem Banten, Dewi Indah Damayanti mengungkapkan rasa prihatinnya atas banjir yang menimpa Kabupaten Lebak. Menurutnya banyak kerugian materi maupun non materi yang hilang terbawa arus banjir.

"Banjir mengakibatkan kerusakan infrastruktur, hilangnya mata pencaharian, hilangnya kesempatan sekolah untuk anak-anak dan hilangnya tempat tinggal bagi masyarakat yang rumahnya hancur terbawa arus," kata Dewi.

Dewi berharap setelah ini Pemerintah Daerah Lebak dapat bergerak cepat membangun kembali infrastruktur yang hancur, serta yang terpenting memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir.

"Kami berharap pemerintah setempat beserta jajaran dinas terkait untuk segera mengantisipasi situasi dan kondisi pasca bencana banjir bandang dan longsor di daerah bencana. Baik infrastruktur maupun kejiwaan dari warga masyarakat yang trauma atas bencana yang menimpa mereka, khususnya rasa traumatik  anak-anak," harapnya.

Dewi menegaskan Garnita Partai NasDem Banten siap turun langsung membantu masyarakat untuk memberikan manfaat ke masyarakat dalam kondisi apapun.

"Kami salah satu sayap Partai NasDem akan selalu siap terjun langsung ke masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membantu sehingga kehadiran Garnita di masyarakat dapat memberikan manfaat dan menjadi penyemangat untuk segera bangkit agar dapat beraktivitas kembali," tegas Dewi.

Banjir Lebak mengakibatkan terputusnya dua buah jembatan gantung, hilangnya dua sekolah dasar dan menengah pertama, serta hilangnya rumah-rumah penduduk dan tempat-tempat usaha.(Ratih/EH/*)

Add Comment