NasDem Usul Pakai Aspal Buton
JAKARTA (4 Februari): Aspal Buton perlu dimanfaatkan dalam pembangunan Ibu Kota baru negara di Kalimantan Timur (Kaltim), agar bisa memberikan multiplier effect pada sektor ekonomi, pembangunan di daerah, penghematan devisa dan penyerapan tenaga kerja.
Saran tersebut dikemukakan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai NasDem, Fauzi Amro dalam rapat kerja Komisi XI DPR dengan Bappenas yang membahas Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024 dan persiapan Ibu Kota Negara di Kaltim.
"Sebaiknya dalam pembangunan Ibu Kota baru, menggunakan aspal Buton. Tak perlu impor aspal, tapi kita pakai aspal dalam negeri yang tersedia di Buton," ujar Fauzi Amro dalam raker yang berlangsung di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).
Dikatakan, kebutuhan aspal nasional (berdasarkan supplier) yang diimpor pada tahun 2016, 2017 dan 2018 sebesar 1.700.000 ton, 1.400.000 ton dan 253.000 ton, dengan menyedot devisa sebesar Rp9 triliun.
Presiden dalam berbagai kesempatan mengarahkan untuk memaksimalkan penggunaan aspal Buton. Namun hingga saat ini, pemanfaatan aspal Buton baru dapat terserap sebesar 3% pertahun dari 1,667 juta ton kebutuhan nasional pertahun.
Potensi aspal Buton, menurut Ditjen Bina Marga-Pekerjaan Umum mencapai sekitar 667 juta ton dan dapat memenuhi kebutuhan aspal nasiona selama 104 tahun.
Oleh karena itu, kata Legislator NasDem itu, dibutuhkan kebijakan nasional dan politicalwill pemerintah dalam rangka meningkatkan pemanfaatan aspal Buton, agar digunakan baik untuk jalan kabupaten/kota, provinsi maupun jalan negara termasuk dalam pembangunan Ibu Kota Baru di Kaltim.
"Jadi kita tak perlu lagi impor aspal untuk pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim. Kita maksimalkan aspal Buton saja. Ini sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi," tegas anggota DPR dari dapil Sumatera Selatan-1 itu. (*)