Toba Punya Banyak Potensi Barista Profesional
TOBA (6 Maret): Semakin meningkatnya penikmat kopi di Indonesia menjadikan kopi berkembang dan menjadi tren tersendiri. Saat ini, kopi tidak hanya disajikan di warung-warung pinggir jalan saja, bahkan sekarang menjadi olahan di kafe dan banyak diminati kaum milenial.
Hal itu menyebabkan profesi penyaji minuman kopi profesional atau barista menjadi salah satu profesi yang banyak diminati kaum muda saat ini, termasuk di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut).
Anggota DPR dari Fraksi NasDem, Martin Manurung, menilai fenomena ini menjadi peluang untuk sumber daya manusia (SDM) khususnya di Toba. Karena, menurut dia, Kabupaten Toba tidak hanya kaya dengan hasil buminya, melainkan memiliki SDM yang mampu bersaing khususnya dalam bidang pengolahan kopi.
"Kualitas kopi Toba sudah tidak perlu diragukan lagi. Banyak pemilik kafe maupun para barista datang jauh-jauh ke Toba hanya untuk membeli kopi, dan selanjutnya dijual ke daerah masing-masing," ujar Martin yang juga wakil ketua Komisi VI DPR itu saat meninjau pelatihan Barista Coffee di Quality Time, di Porsea, Kabupaten Toba, Sumut, Jumat (6/3).
Menurut legislator Partai NasDem itu, banyak masyarakat Toba yang memiliki potensi sebagai barista profesional. Bisa bayangkan jika warga asli Toba yang menjadi barista di daerah asalnya sendiri.
"Ini pasti akan mampu menumbuhkan wirausaha baru di bidang kopi yang mampu menaikkan perekonomian daerah. Juga pasti mendongkrak pariwisata Danau Toba," terang Martin
Pelatihan pengolahan kopi ini merupakan program Kementerian Perindustrian RI yang diinisiasi dan diusulkan Martin Manurung.
Sebanyak 25 peserta dari berbagai kecamatan di Toba mengikuti pelatihan yang dibimbing barista coffee bersertifikat.
Dalam peninjauannya, anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sumut 2 ini juga sempat menikmati racikan kopi dari peserta. Martin berjanji akan memberikan cangkir kopi untuk tiga peserta pelatihan terbaik.(HH/*)