Perlu Perbaiki Grand Design Sektor Perikanan

JAKARTA (13 Mei): Masa pandemi Covid 19 menyadarkan semua pihak untuk memperkuat landasan ekonomi negara. Pemerintah, universitas, swasta, komunitas dan rakyat harus bersatu memperbaiki grand design yang menimbulkan nilai tambah, utamanya pada sektor pertanian dan perikanan, demi tercapainya ketahanan pangan nasional yang solid. 

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel mengatakan itu dalam seminar bertajuk "Potensi Industri Perikanan Pasca Pandemi, Siapkah Kita Bersaing?". Seminar tersebut dilangsungkan secara virtual pada Rabu (13/5) dengan menghadirkan narasumber Rachmad Gobel, Nilanto Perbowo, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Rektor IPB, Arif Satria. 

“Menghadapi masa seperti ini, mau tidak mau kita harus siap. Kita harus mampu menjadikan kesulitan ini menjadi peluang. Saran saya adalah pemerintah dapat menyederhanakan birokrasi perizinan investasi, permudah akses pendanaan kepada nelayan yang mayoritas adalah pengusaha mikro serta kecil menegah, dan pemberdayaan koperasi yang maksimal,” tegas anggota DPR RI dari daerah pemilihan Gorontalo tersebut. 

Menurut Legislator NasDem tersebut, Indonesia yang memiliki 2/3 luas wilayahnya adalah lautan, dengan garis pantai terpanjang ke 2 di dunia, menyimpan potensi ekonomi maritim senilai US$1,33 juta.

Nilanto Perbowo menegaskan sesungguhnya di masa pandemi Covid 19 ini sektor perikanan tidak terlalu terimbas dahsyat seperti sektor ekonomi lain. 

“Aparat KKP terus lanjut menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia. Potensi perikanan Indonesia sangat berlimpah. Nelayan kita harus menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,” tegas Nilanto.

Sedangkan Arif Satria menekankan pentingnya pemerintah membantu akses pasar melalui penyediaan data terpadu berbasis blockchain. 

“Kendala logistik harus segera terpecahkan agar distribusi produk tidak tersendat. Penyerapan produk perikanan dan penyelesaian masalah logistik perlu mulai secara serius dilakukan dengan berbasis teknologi blockchain,” imbau Satria.(RO/*)

Add Comment