Waspadai Ideologi Populisme
JAKARTA, (20 September): Ideologi baru seperti populisme akan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Kader Partai NasDem diminta bersiap untuk menghadapi tantangan hadirnya ideologi tersebut. Gerakan ini telah terjadi di beberapa negara maju dan harus mampu ditangkal untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Sekarang kita sedang menghadapi suatu dunia yang mulai miskin dengan gagasan. Di Eropa, Amerika dan belahan dunia lain muncul kekuatan-kekuatan baru yang sebelumnya dianggap tidak penting," ujar Ketua DPP Partai NasDem Bidang Hubungan Internasional Martin Manurung, saat memberi sambutan dalam diskusi publik bertajuk 'Relevance of Progressive Politics in Indonesia and Experiences in Europe' di Auditorium DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (19/09).
Lebih lanjut Martin juga mengatakan, populisme memiliki kekuatan besar. Bahkan, di beberapa negara maju, ideologi itu telah merebut suara basis partai yang bertahun-tahun dibina. Perubahan terebut, telah mempengaruhi Indonesia yang punya peran strategis baik kekayaan alam maupun pengaruh diplomasi di Asia Tenggara.
Populisme didefinisikan sebagai suatu ideologi yang memisahkan masyarakat ke dalam dua kelompok yang homogen dan antagonis. Para penyokong populisme berpendapat bahwa politik harus merupakan ekspresi dari keinginan umum masyarakat.
"Donald Trump di Amerika Serikat, merebut basis partai yang sekian tahun dibina. Ada populisme yang merebut kesadaran masa, di Indonesia juga sedang terbangun," ujar dia.
Ideologi populisme tentu tidak akan berbuah baik bila diterapkan di Tanah Air. Kaum minoritas baik suku, agama, ras, dan antar golongan, kata Martin, harus tetap menjadi satu kesatuan atas nama bangsa.
"Kampanye seperti sulit kerja karena banyak orang Cina, 20 juta orang Cina masuk Indonesia itu tidak masuk akal. Ada lagi kesadaran populisme seperti (diisukan) menjadikan musuh agama tertentu," tutur dia.
Dipaparkan Martin, NasDem yang baru menginjak usia ke-6 perlu menjadi garda terdepan menangkal ideologi populisme tersebut dan kader harus mewaspadainya. Sebagai partai yang mengedepankan gagasan, kata Martin, para kader harus memperdalam ilmu dan melihat pengalaman politik di negara lain.
"Partai NasDem merupakan partai gagasan yang harus bisa mencerna dan menghadpi gerakan populisme yang mulai terbangun di negara kita," kata dia.(*)