NasDem Minta Kawal Ketat Produksi Alat Rapid Test

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (15 Juli): Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla, mengajak pimpinan dan anggota Komisi IX DPR RI untuk mengawal proses produksi alat rapid test yang diciptakan Laboratorium Hepatika Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Saya mengajak pimpinan dan seluruh anggota Komisi IX DPR RI untuk bersama-sama mengawal agar mengantisipasi jangan sampai terjadi sabotase dan tindakan-tindakan berbahaya lainnya yang membuat produksi alat rapid test itu macet dan tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah,” kata Ratu Wulla dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta rapat dengar pendapat dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan Direktur Utama PT Biofarma, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (14/7) malam.

Rapat tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menristek/BRIN, Bambang Soemantri Brodjonegoro, Kepala Badan POM, Penny K Lukito, dan Dirut PT Biofarma, Honesty Basyir.

Pada kesempatan tersebut, Ratu Wulla mengatakan, bahan baku untuk pembuatan alat rapid test itu sebagian besar masih didatangkan dari luar negeri sehingga membutuhkan pengawasan yang ketat dalam pendistribusian bahan tersebut. 

“Kita mesti mengawasi dengan ketat sehingga tidak akan terjadi kendala. Kalau tidak diantisipasi sedini mungkin maka bisa menghambat produksi alat rapid test,” ujar Legislator NasDem tersebut.

Anggota DPR RI dari dapil NTT II itu mengapresiasi Kemenristek khususnya Laboratorium Hepatika Mataram, NTB yang sudah bisa menciptakan rapid test. Selain itu, rapid test buatan anak bangsa itu dapat dibeli dengan harga murah yang sangat terjangkau.

“Ini merupakan karya anak bangsa yang perlu diapresiasi dan memang perlu didukung sepenuhnya sehingga kita bisa menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia juga bisa dan mampu menciptakan alat rapid test,” ujar Legislator NasDem asal Pulau Sumba itu.

Kebutuhan rapid test di daerah-daerah, katanya, masih sangat tinggi sehingga seluruh elemen bangsa patut memberikan dukungan penuh terhadap Laboratorium Hepatika Mataram agar mampu menciptakan rapid test dengan lancar untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah di Indonesia.

“Dengan kebutuhan yang besar dari daerah, maka produksi anak bangsa ini bisa dimanfaatkan maksimal. Apalagi sesuai anjuran Bapak Presiden Jokowi bahwa kita wajib menggunakan produk dalam negeri,” katanya. (RO/Roli/*)

Add Comment