Di Pilkada Muslimatun Ingin Adu Gagasan, bukan Saling Serang
SLEMAN (31 Agustus): Wakil Bupati Sleman, Yogyakarta, Sri Muslimatun dipastikan maju dalam bursa Pilkada 9 Desember 2020. Ia berpasangan dengan advokat Amin Purnomo dengan dukungan tiga partai politik, NasDem tiga kursi DPRD Sleman, Golkar lima kursi dan PKS enam kursi.
Sebagai petahana, Ketua Dewan Pertimbangan DPD NasDem Sleman itu kerap mendapat serangan dari lawan politiknya. Mulai dari tuduhan meremehkan para rival, tuduhan menyerang kapabilitas kandidat lain, hingga diisukan gagal maju pilkada. Semua serangan silih berganti memanfaatkan media sebagai ruang publik. Pakar kesehatan masyarakat itu khawatir, dampaknya bisa merusak antusiasme masyarakat menyongsong pilkada.
"Semua tuduhan itu tidak benar. Perang fitnah justru merusak kualitas demokrasi. Masyarakat akan terprovokasi, terpecah belah, bahkan bisa terjadi disintegrasi sosial. Apakah itu yang mereka inginkan?" ucapnya kepada partainasdem.id, Senin (31/8).
Saat ini pilkada Sleman mengerucut menjadi tiga pasangan. Mbok De, sapaan akrabnya ingin semua kandidat mengedepankan gagasan dibanding saling serang. Situasi pandemi juga harus menjadi ujian, sejauh mana komitmen para kandidat menanggulangi dampak Covid.
"Masih ada waktu tiga bulan untuk adu gagasan. Momentum pandemi kita buktikan siapa yang paling serius," tegasnya.
Sri Muslimatin mempunyai prinsip yang selalu didengungkan adalah, selamatkan manusianya baru ekonominya. Namun sebagai petahana, ia memahami dinamika dan kepentingan politik. Begitu pun dengan kontestan yang berhasrat meraih kekuasaan tanpa memahami persoalan. Pada akhirnya, masyarakat pun dijejali dengan narasi yang membingungkan.
"Belum ada gagasan yang mewakili derita masyarakat. Saya berjanji kemenangan saya akan melahirkan gerakan masif agar masyarakat keluar dari masa-masa sulit," pungkasnya.(Nizar/*)