Pilkada tidak Boleh Jadi Ajang Pembelaan SARA
PALU (18 September): Jelang penetapan pasangan calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, oleh KPU Kota Palu, pasangan bakal calon Aristan-Muhammad Wahyudin gencar melakukan tatap muka dengan masyarakat Kota Palu.
Pada Jumat (18/9), paslon Aristan-Wahyuddin menyampaikan program unggulan di hadapan ratusan warga Jalan Kancil Tatura Selatan, Kota Palu. Pada pertemuan itu, pasangan Aristan-Wahyuddin mengajak warga untuk tetap berdisiplin diri dan terus mematuhi protokol kesehatan.
"Kemanusiaan merupakan hal yang paling utama dari sekadar pilkada. Oleh karena itu kita tetap harus menyambut pilkada dengan riang gembira sembari tetap mentaati protokoler Covid-19," ujar Aristan.
Muhammad Wahyuddin di tempat yang sama juga mengajak warga untuk memilih pemimpin yang amanah dan tidak anti terhadap kritikan.
"Kita boleh berbeda pilihan dan pandangan di Pilwalkot kali ini, tapi perbedaan tidak boleh mengubah sedikitpun perilaku kita terhadap orang lain," ungkap Wahyudin.
Ditegaskan, pilkada tidak boleh menjadi ajang pembelaan suku, ras, agama dan lain-lain (SARA), tapi harus menjadi ajang menawarkan program dan konsistensi setiap pemimpin.
Setelah berpidato, paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Palu itu mengajak semua warga yang hadir untuk terus berkomitmen dan memenangkan semua program Palu Baru Nabaraka atau Palu Baru yang Diberkahi pada Desember mendatang.(RO/*)