Pemerintah Diminta Utamakan Vaksin Merah Putih

JAKARTA (3 November): Menyikapi rencana pemerintah yang ingin mengimport vaksin Sinovac asal China, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Rico Sia justru meyakini vaksin merah putih milik Indonesia lebih hebat dari vaksin buatan negara manapun. 

Menurut legislator NasDem asal Papua Barat itu, mikroba yang dipakai untuk uji obat vaksin merah putih adalah mikroba yang mampu bertahan di segala tempat, bahkan di tempat terkotor pada ekosistem di Indonesia. 

“Mengapa Indonesia harus mengimpor vaksin yang belum diuji coba di negaranya sendiri, tapi malah mau membawanya ke Indonesia untuk diuji coba?. Menurut saya ini justru agak aneh,” ujar Rico dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/11).  

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem itu mempertanyakan vaksin merah putih yang sementara ini sedang dalam tahap di uji coba. 

Menurut Rico, dalam rapat kerja dengan Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro beberapa waktu lalu, disebutkan Indonesia melalui Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman telah mendukung pengembangan vaksin merah putih sebesar Rp280 miliar. Belum lagi lembaga lain seperti LIPI, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang juga melakukan penelitian dan pengembangan vaksin.

"Anggaran yang dikucurkan untuk riset dan penelitian itu tidak kecil lho, ratusan miliar. Tapi mengapa di pihak lain justru belum apa-apa sudah mau impor," tanya Rico Sia.

Melihat fakta tersebut, Rico Sia menyarankan kepada pemerintah agar lebih mengutamakan vaksin merah putih yang diperjuangkan oleh anak-anak bangsa.  Vaksin merah putih harus diperjuangkan lebih maksimal untuk kepentingan bersama.

“Jika sampai kita benar-benar impor vaksin, lalu ke mana semangat keindonesiaan kita. Apakah sudah luluh? Ayolah, mari selesaikan tekad kita bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen," tegas Rico. (RO/Sonia/*)

Add Comment