Reshuffle Kabinet Wewenang Penuh Presiden
JAKARTA (16 Desember): Partai NasDem menyerahkan sepenuhnya perihal reshuffle kabinet kepada Presiden Jokowi. Presiden diyakini akan memilih orang yang sesuai dengan keinginannya dalam menjalankan pemerintahan.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah menegaskan itu di Jakarta Selasa (15/12) menanggapi maraknya isu reshuffle kabinet setelah dua menteri Kabinet Indonesia Maju terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Kedua Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dari Gerindra dan Menteri Sosial, Jualiari Batubara dari PDIP.
Menurut Charles, menteri yang akan ditunjuk Presiden Jokowi jika ada reshuffle, harus mampu menerjemahkan program Presiden, sehingga tak ada visi menteri, tetapi yang ada adalah visi Presiden.
"Kalau ada reshuffle, yang jelas bagi kami orang itu harus cakap, mampu, kemudian detail, dan bisa menerjemahkan program-program Presiden," ujar Charles.
Menurut anggota Komisi IV DPR dari NasDem itu, yang punya program adalah Presiden, dan para menteri itu menjalankan program-program tersebut. Jadi bukan program menteri.
Mengenai para pengganti menteri itu apakah dari kalangan profesional alias nonparpol, Charles tak sependapat. Legislator NasDem itu tak ingin mendikotomikan antara profesional dan kader parpol.
"Kami tidak melihat ini harus orang partai atau bukan. Bagaimana pun juga banyak orang partai yang profesional dan paham,’’ kata Charles lagi.
Wakil rakyat dari dapil Jawa Timur IV (Lumajang, Jember) itu menambahkan NasDem berkeyakinan kuat bahwa Presiden mempunyai orang yang cakap dan mampu bekerja sesuai dengan spek yang diinginkan untuk mengisi kekosongan khususnya di Kemensos dan Kemen KKP.(HH/*)