Viktor Laiskodat, Konsisten Dukung Pemerintahan Jokowi
MELALUI Partai NasDem, pemilik nama lengkap Viktor Bungtilu Laiskodat pada tahun 2014 memutuskan maju sebagai calon anggota legislatif mewakili provinsi kelahirannya Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berhasil mengumpulkan 77.555 suara, pria kelahiran Oenesu, Kupang, NTT, 15 Februari 1965 ini pun akhirnya menjadi anggota DPR RI dan kini duduk di Komisi 1 dengan lingkup kerja yang membidangi pertahanan, komunikasi dan informasi, intelijen, serta luar negeri.
Sebelum bergabung dengan NasDem, suami dari Julie Sutrisno dan ayah dari tiga orang anak ini merupakan seorang konsultan hukum dan pengacara di kantor hukum miliknya Viktor B. Laiskodat Law Firm.
Viktor menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia pada tahun 2000. Saat ini, Viktor merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh NasDem. Dirinya mendapat kepercayaan dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh untuk menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR RI.
"Muara ideologi dan gagasan saya ada di Partai NasDem," terang Viktor.
NasDem yang mendukung Jokowi kemudian menunjuk Viktor sebagai salah satu anggota tim pemenangan pada ajang Pemilihan Presiden 2014 lalu. Tangan dingin Viktor mampu mengantarkan partai yang baru duduk di parlemen ini memenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang saat itu bersaing dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Presiden Jokowi merupakan presiden terbaik milik seluruh rakyat Indonesia," paparnya.
Di kalangan politisi Senayan, Viktor dikenal sebagai pribadi yang tegas dalam ucapan dan tindakan. Dirinya konsisten mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi.
Terakhir, Viktor bersama NasDem berada di garis depan mendukung lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan atau Perpu Ormas.
"Perpu ini merupakan upaya untuk menjaga Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pondasi bangsa dari ancaman ideologi lain," tuturnya.
Konsistensi dan ketegasan Viktor dalam mendukung lahirnya Perpu Ormas tersebut mendapat perlawanan dari beberapa partai oposisi. Perlawanan tersebut berujung pada dilaporkannya Viktor ke pihak kepolisian oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya Perpu tersebut.
Selain itu, Viktor juga sempat ditunjuk oleh NasDem menggantikan salah satu koleganya di DPR, Akbar Faisal, sebagai anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Saat itu, MKD sedang mengusut kasus pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham'.
Viktor termasuk dari sembilan anggota MKD yang menilai Novanto bersalah dalam kasus yang menyeret nama mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, dan Mantan Direktur PT Freeport, Maroef Sjamsoeddin.[]
"Presiden Jokowi merupakan presiden terbaik milik seluruh rakyat Indonesia."