Persembahan Lampung untuk Indonesia

LAMPUNG (9 Oktober): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Lampung menggelar perhelatan akbar dalam rangka Pelantikan Ketua DPW NasDem Lampung, Mustafa sebagai Ketua DPW NasDem Lampung di Lapangan Pasar Seni Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (8/10).

Selain Ketua DPW NasDem Lampung, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga melantik struktur pengurus DPW NasDem dan Saya-sayap Partai NasDem Lampung.

Acara yang dimeriahkan lebih dari 6.500 orang itu juga dihadiri jajaran tinggi Partai NasDem. Mulai dari Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Gubernur dan Bupati, Anggota Majelis Tinggi NasDem, Ketua-ketua DPW NasDem, Koordinator Wilayah NasDem Lampung, serta jajaran dan kader Partai NasDem serta masyarakat Lampung.

Dalam sambutannya, Mustafa mengaku sengaja memilih tempat pelantikan di lapangan terbuka agar bisa langsung disaksikan masyarakat Lampung. Mustafa ingin pelantikan dirinya sebagai pimpinan wilayah lebih merakyat.

"Saya sengaja tidak mengadakan acara pelantikan di ruangan ber-AC, dalam gedung mewah karena saya ingin hadir di tengah-tengah masyarakat Lampung dengan kesederhanaan," kata Mustafa.

Dalam sambutan tersebut, Mustafa juga menegaskan dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Februari 2017, dirinya tidak meminta mahar kepada para bakal calon yang diusung Partai NasDem. Namun, dia hanya meminta para bakal calon untuk memperhatikan masyarakat Lampung, terutama nasib para petani.

“Saya enggak minta mahar sedikit pun, saya minta mereka memikirkan mereka yang menangis di sudut sana. Mereka yang di bawah ini ingin diperhatikan," tegas Mustafa.

Sementara Surya Paloh sangat mengapresiasi konsep pelantikan yang dibuat Mustafa. Surya mengaku pelantikan pengurus DPW NasDem Lampung merupakan yang terbaik yang pernah dihadirinya.
 

"Ini merupakan pelantikan yang terhebat dalam perjalanan pelantikan wilayah yang saya hadiri," kata Surya.

Apalagi, kata Surya, dalam rangkaian pelantikan, NasDem mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk kategori konfigurasi wajah dan logo dengan peserta terbanyak. Adapun konfigurasi yang dibuat yakni Logo Partai NasDem, wajah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, wajah Ketua DPW NasDem Lampung  Mustafa, Bendera Merah Putih dan tulisan Dari Lampung  untuk Indonesia.

Kesuksesan pemecahan rekor Muri tak lepas dari peran Imam Setiawan sebagai penanggung jawab acara konfigurasi tersebut.

Seusai penampilan konfigurasi selama beberapa menit, Imam terlihat berkali-kali mengucapkan syukur. Matanya pun tampak berkaca-kaca. Beberapa kali, ia memeluk satu per satu teman-temannya.

"Kita juga lihat ada pemberian penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Ini sungguh merupakan sebuah catatan yang akan terekam dan berlangsung dalam waktu panjang sampai masa yang akan datang," ungkap Surya bangga.

Seusai pelantikan di lapangan terbuka, Partai NasDem langsung melakukan festival budaya dengan arak-arakan. Para kader partai pun mengantarkan sang ketua umum dengan sebuah trailer terbuka berbentuk gajah biru disambut tarian dan tradisi adat Lampung, yaitu Nyambuk Temui Agung.

Ketua Penyambutan tradisi adat Lampung Andi Wijaya bergelar Adok Layang Batin dari Negeri Olokgading, Bandar Lampung, mengatakan payung kuning dan putih serta panji-panji kemargaan yang digunakan untuk menyambut Surya Paloh memiliki makna yang dalam.

"Ini sebagai simbol suka cita rakyat Lampung dalam menyambut kedatangan Ketua Umum NasDem Surya Paloh," ujarnya.

Paloh yang didamping Ketua DPW NasDem Lampung Mustafa diiringi pula oleh Hadra Lama yang melantunkan pujian kepada Allah dan Rasulnya.

"Sambil mengiringi Surya Paloh memasuki ballroom, kami melantunkan salawat. Juga mendoakan keselamatan kepada para tamu yang berkunjung ke Bumi Ruwa Jurai,"ujar dia.

Selain itu, penampilan silat tradisional Lampung 'Khakot' (tari pedang) bermakna sebagai pengamanan bagi para raja dan tamu agung yang berkunjung. Serta mencegah marabahaya dari luar dalam bentuk gangguan fisik maupun gaib

"Selanjutnya para muli mekhanai melakukan tarian Rudat untuk mengiringi Surya Paloh bersama rombongan sebagai tamu agung," papar dia.

Berbagai tarian khas Lampung ditampilkan sebagai bukti Lampung tidak kehilangan jati dirinya dalam mempertahankan adat istiadat dan budayanya.

Persembahan Lampung untuk Indonesia ini memang menjadi catatan tersendiri. Selain melibatkan ribuan masa, acara ini juga seolah ingin menunjukkan pada Indonesia dan dunia, bahwa Lampung tidak kehilangan budaya nusantara dengan mempertahankan tradisi dan budaya Lampung. (*)