Ingin Jadikan Indonesia Lebih Baik Lagi

JAKARTA (8 Maret): Yoyok Riyo Sudibyo, lulusan Akademi Militer 1994, memutuskan pensiun dini saat berpangkat mayor. Ia memilih fokus sebagai pedagang garmen sejak 2006 sebelum akhirnya suatu ‘kecelakaan’ membuat dirinya menjadi Bupati Batang periode 2012-2017.

Setelah tidak menjabat karena janji politik hanya memimpin satu periode, bagaimana aktivitas kader Partai NasDem itu saat ini? Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Yoyok seusai ia menerima Penghargaan Kepala Daerah Pilihan Tempo di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Jumat (3/3) lalu.

Pada 2015, Anda menyabet Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA). Kini Anda meraih penghargaan Kepala Daerah Pilihan Tempo terkait transparansi. Sudah cukup puas dengan pencapaian tersebut?
Menurut saya, penghargaan ini jangan sampai dijadikan tolok ukur untuk penilaian kerja. Penilaian kerja itu harus betul-betul rakyat yang menilai. Kalau penghargaan, kan sebatas pengakuan. Menurut saya, penghargaan untuk apresiasi sebuah kerja yang tertinggi nilainya manakala dihargai rakyat. Misalnya, kerja di kantor, ya dihargai orang-orang di kantor, kalau kerja untuk rakyat, ya dihargai rakyatnya.

Tahun lalu, 11 kepala daerah terjerat KPK karena korupsi. Apa yang salah dengan sistem birokrasi kita?
Menurut saya, kepala daerah itu bekerja dengan menggunakan tiga komponen. Pertama, birokrat. Kedua, aturan dan peraturan. Ketiga, sistem. Antara birokrat, aturan-peraturan, dan sistem ini harus betul-betul digalang menjadi satu komponen kekuatan. Niat korupsi itu kalau sudah ada, tapi sistem dan lainnya mengatakan jangan, Insya Allah itu akan tereliminasi. Namun, kalau niat korupsi sudah ada kemudian sistem mendukung, itu yang ya sudah jalan.

Sistem seperti apa yang perlu diterapkan untuk membenahi birokrasi saat ini?
Sistem dulu yang terbaik yang diakui oleh KPK e-planning, e-budgeting yang dibuat oleh Mbak Risma (Wali Kota Surabaya), kemudian ada sistem perizinan satu atap yang dibuat Solo pada waktu Pak Jokowi, wali kota, kemudian prog­ram-program lain yang digagas Pak Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung). Saya punya yang kemarin diminta paparan oleh KPK dan KPK menganggap itu lebih simpel jika dibandingkan dengan Surabaya. Pemerintah harusnya kumpulkan jadi satu program-program terbaik itu kemudian semua aparat penegak hukum kumpul untuk merumuskan mana yang layak yang mau dipakai.

Apa kegiatan Anda sehari-hari saat ini?
Saya setelah selesai ini karena saya awalnya pedagang ya sembari saya menghidupkan dagangan-dagangan saya lagi (di Papua) yang kemarin sempat redup. Saya juga terus keliling menemui teman-teman saya dan menemui orang-orang baik yang punya ide kreatif dan inovasi yang luar biasa. Saya sekarang membuat sebuah gerakan namanya Orisinal Indonesia.

Kami ingin kumpulkan teman-teman muda di kampung, di seluruh Jateng, Jawa, dan Indonesia ini yang punya inovasi-inovasi luar biasa untuk bergabung ke Orisinal Indonesia.

Bagaimana dengan aktivitas politik Anda?
Saya mencoba untuk tidak mematikan begitu saja orbitan yang sudah ada selama saya menjadi bupati di Batang. Saya menemui tokoh, saya ada beberapa kecocokan ideologi dengan beberapa tokoh saya kira untuk mengangkat tema perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik, restorasi, saya kira NasDem cukup punya prospek yang bagus.

Kenapa NasDem?
Kalau saya diangkat pasti jadi kader. Saya belum dapat KTA sampai sekarang walaupun secara simbolis sudah diserahkan langsung oleh Ketua Umum (Surya Paloh). Saya melihat NasDem salah satu parpol yang lagi berkembang di Indonesia mempunyai prospek yang cukup bagus untuk bareng-bareng partai yang lain membangun Republik ini dengan komitmen perubahan. Komitmen ideologi yang diangkat oleh NasDem itu kan restorasi Indonesia

Jadi bergabung partai murni tanpa tujuan apa pun?
Keinginan saya belajar, tolong ini dicatat betul. Kalau saya bilang tidak ada ya tidak ada. Kalau boleh saya menolak saya tidak mau dicalonkan menjadi apa pun kecuali belajar ideologi partai, belajar tentang kepartaian dan belajar jadi manusia yang lebih baik.

Ada kabar yang menyebut Anda akan berpasangan dengan Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng saat ini) sebagai calon wakil gubernur 2018?
Ya tanyakan yang ngasih kabar, mas. Saya sendiri sama sekali terbesit (maju di pilgub Jateng). (P-5)

 

Add Comment