Program KB Terhambat Minimnya Penyuluh

Getting your Trinity Audio player ready...

 

PURBALINGGA (9 Oktober): Jumlah Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang minim di sejumlah wilayah menjadi kendala program KB. Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini pada acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitra Kerja 2016 di Dusun Pasren, Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jaw Tengah, Jumat (7/10).

"Idealnya satu petugas PLKB menangani dua desa, tapi banyak yang satu petugas menangani tiga bahkan sampai enam desa," kata politisi Partai Nasdem tersebut.

Maka itu, tahun depan DPR RI akan menjadikan penambahan PLKB sebagai program prioritas di Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN). Selain itu untuk menyukseskan program KB, pihaknya juga sudah mengetok palu anggaran untuk program Kampung KB di tiap kecamatan.

Di Kabupaten Purbalingga, berdasar Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015, laju pertumbuhan penduduk 0,76 dan angka kelahiran 2,45. Oleh karena itu, untuk lebih menekan laju pertumbuhan penduduk, Kampung KB akan ditingkatkan minimal satu di tiap kecamatan. Untuk diketahui, Desa Bajong ditunjuk oleh Pemkab Purbalingga sebagai Kampung KB pada 2016.

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan makanan pendamping untuk anak sekolah dasar, ibu hamil dan menyusui, stimulan untuk kader KB bina balita, bina remaja dan bina lansia, PIK-R dan UPPKS, pelayanan KB implan dengan 87 akseptor se-Kecamatan Bukateja, Bina Keluarga Balita, Posyandu, Posyandu Lansia dan pameran produk usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) serta pembagian doorprize. (*)

Add Comment