28 Desa di Perbatasan Nikmati Listrik Gratis dari Malaysia

JAKARTA (26 Juli): Pasokan listrik masih menjadi barang langka bagi sebagian desa di perbatasan Indonesia Malaysia. Namun saat ini ada 28 Desa di Kecama­tan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara (Kaltara) mendapatkan salu­ran listrik gratis justru dari negeri tetangga, Malaysia. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII dari Fraksi NasDem, Ari Yusnita meminta agar pemerintah memberi perhatian khusus bagi daerah perbatasan.

“Mendengar ini seakan rasa nasionalisme kita terusik. Kok bisa saudara kita malah mendapatkan bantuan dan perhatian dari negara lain, bukan oleh kita sendiri,” ujar Ari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa (26/7)‎.

Melihat kenyataan ini, lesgislator dari Kalimantan Timur itu berharap agar persoalan ini segera ditindaklanjuti Pemerintah. Kekhawatirannya adalah, daerah-daerah yang memperoleh listrik gratis tersebut berpotensi diklaim negara tetangga.

“Kemenlu dan Hankam harus melakukan langkah diplomatik secara intensif terutama terhadap keberadaan tapal batas saat ini antara Indonesia dengan Malaysia dan negara lainnya,” tuturnya.

Lebih jauh Ari juga memaparkan, agar pemerintah serius menyelesaikan masalah-masalah yang ada di perbatasan, misalnya percepatan pembangunan infrastruktur, agar mereka merasakan haknya dan bangga menjadi warga negara Indonesia.

“Kan, kalau sekarang daerah perbatasan di bawah Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Kita berharap agar kedepannya perbatasan ini dikelola kementerian tersendiri, agar fokus. Petisi ini sedang kita dorong terus, semoga bisa terwujud. Sehingga daerah-daerah perbatasan tidak jauh tertinggal dengan daerah lain,” pungkasnya.

Ari mengungkapkan saat ini Komisi VII sedang mendorong adanya sebuah kementerian yang fokus menangani persoalan perbatasan.(*)

Add Comment