NasDem dan Langkah agar Jokowi tidak Sendirian

Getting your Trinity Audio player ready...

Oleh Gantyo Koespradono

"BAPAK Presiden, Anda tidak sendirian," begitu kata-kata Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, saat membuka E-workshop Kaderasi dan Pendidikan Politik Kader Penggerak Partai NasDem di Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Kamis (16/7) lalu.

Surya Paloh mengungkapkan hal itu setelah mendengar secara langsung apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan pandemi Covid-19 yang sampai saat ini sulit diprediksi kapan akan berakhir.

Saat memberikan sambutan pada acara yang dilakukan secara virtual itu, Presiden Jokowi memang mengungkapkan keprihatinannya, sebab dampak pandemi Covid-19 telah "mengganggu" perekonomian global dan Indonesia juga kena imbasnya.

Jika kita tidak hati-hati dan menganggap sepele pandemi ini, maka pertumbuhan ekonomi negara kita akan terus minus, dan kita akan masuk ke resesi. Jokowi pun minta agar para kader NasDem memberikan keteladanan dengan menaati protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh.

Setidaknya itulah fakta dan harapan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam acara yang digelar DPW Partai NasDem DKI Jakarta dalam rangkaian hari ulang tahun ke-3 Akademi Bela Negara.  

Surya Paloh rupanya menangkap sinyal itu sekaligus  membuktikan tagline partai sejak pilpres lalu bahwa "Jokowi Presidenku NasDem Partaiku." Sekali diucapkan pantang untuk ditarik kembali. Dengan kata lain satu kata harus satu perbuatan.

Oleh sebab itu sebelum mengucapkan kata-kata "Bapak Presiden Anda tidak sendirian", Surya Paloh meminta kepada seluruh kader Partai NasDem — tidak saja sekitar 1.000-an kader NasDem di DKI Jakarta yang mengikuti acara tersebut — untuk tidak menyalahkan siapa-siapa, termasuk menyalahkan pemerintah dalam kasus pandemi Covid-19.

Sebagaimana kita ketahui, di luar sana, begitu banyak orang yang nyinyir dan sok pintar yang menyimpulkan penyebab pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya di Indonesia adalah kesalahan pemerintahan Jokowi.

Kata-kata "Bapak Presiden, Anda tidak sendirian" dari Surya Paloh adalah penegasan bahwa Partai NasDem tetap berada di depan dan belakang Jokowi.

Mengamati dan mengikuti workshop secara virtual selama tiga hari, saya menyimpulkan Partai NasDem lewat DPW DKI Jakarta memang disiapkan untuk ikut ambil bagian menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa, khususnya ketika Covid-19 menerpa negeri ini.

Bayangkan, sejak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan di Jakarta misalnya, mengutip pernyataan Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, sedikitnya 500.000 warga Jakarta kehilangan pekerjaan. 

Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana dengan situasi di luar Jakarta? Tentu lebih parah. Dalam situasi seperti ini, semua komponen bangsa, termasuk partai politik, tentu tidak bisa tinggal diam, harus bergerak.

Itulah sebabnya dalam workshop kaderasi dan pendidikan politik kader penggerak partai secara virtual tersebut, para kader Partai NasDem juga dibekali pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan peluang bisnis secara digital (online).

Lewat pendidikan semacam itu, para kader diharapkan bisa menularkan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti workshop kepada masyarakat. "Jangan kalian manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri," kata Gubernur ABN, IGK Manila, saat menutup e-workshop.

Dalam menjalankan fungsi pendidikan politik, apa pun bentuk dan materi yang diberikan, memang diperlukan ragam strategi yang mampu dilakukan secara efektif dan berkelanjutan.

Namun demikian, praktik pendidikan politik dan kaderisasi bukan hanya harus dilakukan secara efektif dan simultan, melainkan juga harus adaptif dalam beragam situasi dan kondisi, termasuk dalam kondisi darurat kesehatan seperti saat ini. 

Diakui atau tidak, kita sekarang berada dalam kondisi darurat kesehatan. Pemerintahan Jokowi tidak boleh dibiarkan bekerja sendirian menghadapi dampak Covid-19 yang tak jelas kapan ujung berakhirnya.

Fakta membuktikan, seperti disampaikan Presiden Jokowi, kalau kita tidak peduli, pertumbuhan ekonomi akan terus melambat dan minus, lalu masuk ke resesi.

Kita tidak ingin, seperti diungkapkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, resesi ekonomi akan diikuti dengan resesi politik.

Semoga para kader Partai NasDem tetap menyadari dan peduli dengan persoalan yang dihadapi bangsa, sehingga tidak membiarkan Presiden Jokowi menyelesaikan masalah seorang diri.[]

*Penulis adalah mantan wartawan, pemerhati sosial dan politik.

Add Comment