NasDem Garda Terdepan Jaga Empat Pilar Kebangsaan

JAKARTA (15 November): Partai NasDem sebagai partai kebangsaan menjadi garda terdepan menjaga keberlangsungan Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) yang telah menjadi konsensus bersama.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Fraksi Partai NasDem MPR RI, Syarief Abdulllah Alkadrie pada Training of Trainer (ToT) Fraksi Partai NasDem MPR RI bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi dalam Mendukung Ketahanan Nasional’ Senin (15/11) secara hibryd.

Syarief mengatakan Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia sudah terbukti berhasil. Pancasila masih sangat relevan di tengah perkembangan zaman, teknologi, dan ilmu pengetahuan.

“Dengan berbagai lintas budaya, pergaulan global dengan sisi positif dan negatifnya, Pancasila tetap bisa menjaga kita sebagai bangsa yang bersatu,” ujar Syarief.

Legislator NasDem itu mengatakan Pancasila terbentuk atas gagasan besar para pendiri bangsa untuk memakmurkan sekaligus menyatukan seluruh elemen bangsa.

“Pancasila yang menimbulkan kebersamaan kita, sehingga ada kesamaan pandangan. Ketika merdeka Bangsa Indonesia perlu adanya pemersatu, konsensus atau pilar untuk merajut kebhinekaan. Sehingga terciptalah Pancasila,” tambahnya.

Untuk itu, Legislator NasDem dari Dapil Kalimantan Barat I (Sambas, Bengkayang, Kota Singkawang, Landak, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya) itu menegaskan segenap elemen bangsa harus menjaga bersama Pancasila sebagai ideologi negara.

Ia juga menyerukan agar tidak ada yang mempertentangkan antara Pancasila dengan agama, budaya, dan adat istiadat.

“Pancasila itu sudah cukup, sudah bisa diterima. Dari sisi manapun tidak ada yang bertentangan, dari agama, budaya, nilai-nilai kemanusiaan. Pancasila sudah memberi ruang yang cukup,” paparnya.

Partai NasDem, lanjut Syarief, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menghormati antarsuku, agama, ras, dan daerah, serta bersama menjaga pilar-pilar kebangsaan.

“Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika itu harus kita jaga bersama. Kehidupan kita sudah diciptakan bersuku, berbangsa, untuk saling mengenal bukan saling bermusuhan. Jangan korbankan ini untuk sesuatu yang tidak jelas. Jangan sampai kita merusak apa yang telah diwariskan para pendahulu kita,” pungkasnya.

(Dis/*)

Add Comment