Imunisasi Anak Harus Tetap Terlaksana di Tengah Pandemi Covid 19

JAKARTA (23 November): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla mengatakan pentingnya edukasi mengenai pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2021.

“Direktur P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan harus terus menyosialisasikan mengenai BIAS kepada masyarakat,” kata Ratu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran Kemenkes, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).

Legislator NasDem itu mendorong jajaran Kemenkes meyakinkan para orang tua untuk memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka.

“Tentu saja dengan tetap memperhatikan terkait dengan fungsi pencegahan dan pengendalian infeksi,” ujarnya.

Ratu menegaskan, pelayanan imunisasi harus terus dilaksanakan meski di tengah Pandemi Covid-19. Pelaksanaan imunisasi, harus dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Kenapa harus Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)? Karena Posyandu dan Puskesmas merupakan tempat pelaksanaan dan pemberian imunisasi yang efektif, lokasi yang dekat dan pelayanannya gratis,” jelasnya.

Legislator NasDem dari Dapil Nusa Tenggara Timur II (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang) itu melihat juga tentang kapasitas penyimpanan imunisasi di beberapa provinsi yang penuh dengan vaksin Covid-19.

Untuk itu, ia meminta Kemenkes dapat membangun koordinasi lintas sektor terkait penyimpanan vaksin imunisasi anak agar tetap tersedia tanpa mengganggu ketersediaan vaksin Covid-19.

“Sehingga pelaksanaan imunisasi dasar untuk anak Indonesia tetap dapat dilaksanakan secara maksimal dan menyeluruh untuk mewujudkan cakupan imunisasi tinggi dan merata di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

(Yesaya/*)

Add Comment