Datangkan Manfaat Ekonomi Dari Pengelolaan Sampah
BOGOR (6 Desember): Bidang Lingkungan Hidup DPP Partai NasDem di bawah komando Lusyani Suwandi serius dalam upaya menjaga masa depan bumi dengan mengelola sampah menjadi bahan baku bernilai ekonomi. Upaya tersebut nampak saat Bidang Lingkungan Hidup DPP NasDem melakukan kunjungan ke sentra pengolahan sampah Recycle Center di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/12).
Lusyani yang datang bersama Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup, Millie Lukito dan rombongan DPP NasDem Bidang Lingkungan Hidup, mengatakan, kehadirannya untuk melihat secara langsung proses pengolaan bank sampah dan pengolahan sampah menjadi alat yang bernilai ekonomi.
“Asal bisa dipisahkan sampah rumah tangga yang basah dan yang kering itu sudah mendapat nilai ekomonis,” kata perempuan kelahiran Pangkal Pinang itu kepada nasdem.id, Senin (6/12).
Perempuan yang lebih akrab disapa Lusy itu menjelaskan, nantinya sampah plastik bisa langsung dijual atau diolah menjadi produk turunan yang bernilai guna dan tentunya dapat mengundang nilai-nilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Seperti diolah menjadi biji plastik, bahan bakar pabrik semen, campuran paving blok, handicraft dan lainnya. Sedangkan sampah basah bisa menjadi pupuk organik, minyak jelantah, etanol, dan sebagainya,” ungkap dia.
Ke depan, masih kata Lusy, Bidang Lingkungan Hidup DPP NasDem memiliki rencana besar dengan dimulainya pemisahan sampah di setiap kantor kepengurusan NasDem berbagai wilayah. Dia meyakini apabila dilakukan bersama-sama maka rencana tersebut dapat menghasilkan gerakan yang besar di masyarakat.
“Saya ingin agar setiap kantor DPW/DPD mempunyai pengolahan sampah agar mendapat nilai ekonomis untuk membiayai operasional kantor atau program-program di masyarakat,” tambah dia.
Diceritakan Lusy, untuk saat ini sudah waktunya semua bergerak dengan aksi nyata dan bukan lagi hanya sekadar seremonial. Menurutnya, darurat sampah hampir menjadi masalah bersama di berbagai daerah. Untuk itu harus dimulai dari diri masing-masing dengan komitmen penuh.
“Selain menjaga lingkungan hidup dengan mengurangi jumlah sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menjaga bumi kita. Semua dimulai dari rumah, tidak susah tapi butuh komitmen,” pungkasnya.
(WH)