NasDem Minta Pemerintah Gencarkan KIE Soal Vaksinasi Anak
JAKARTA (15 Desember): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratu Ngadu Bonnu Wulla mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggencarkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait keamanan vaksin pada kelompok usia 6-11 tahun dan vaksin booster.
Ia juga meminta Kemenkes dan BPOM bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk melaksanakan KIE. Hal itu perlu dilakukan agar vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 dapat diterima masyarakat, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.
“Pemerintah perlu terus melakukan KIE terkait manfaat vaksinasi anak, mengingat masih ada orangtua yang khawatir terhadap ini. Sosialisasi informasi bagaimana prosedur, teknis, syarat mendapatkan sehingga informasi bisa tersampaikan ke orangtua secara jelas dan komprehensif,” tegas Ratu Wulla dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menkes, Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM, Penny K Lukito, Dirut PT Bio Farma, Honesti Basyir dan pengurus Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), di kompeks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/12).
Pada kesempatan tersebut, Legislator NasDem itu juga meminta Kemenkes dan BPOM untuk berkoordinasi secara intensif dengan Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) dalam rangka melakukan penguatan surveilans KIPI terhadap vaksinasi kelompok usia 6-11 tahun dan kohort (kelompok yang memiliki karakteristik yang sama) anak usia 12 tahun.
“Ini penting, mengingat reaksi setiap anak berbeda,” tandas Legislator NasDem dari Dapil Nusa Tenggara Timur II (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang) itu.
Kemenkes melaksanakan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun mulai Selasa (14/12). Seluruh vaksin yang dibutuhkan mencapai 58,7 juta dosis untuk kelompok usia tersebut.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pada tahun 2022 anak usia 6-11 tahun berjumlah 26,4 juta. Artinya dengan penggunaan dua dosis vaksin butuh 58,7 juta dosis. Ini membuat target vaksinasi di Indonesia juga naik.
“Targetnya dinaikkan dua kali. Pertama 181,5 juta, bulan Juni dinaikkan 208 juta karena masuk remaja 12-18 tahun,” katanya.
(dpr.go.id/*)