Liga Mahasiswa NasDem Kota Bekasi Jadi Wadah Anak Muda Masa Kini
BEKASI (22 Desember): Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem, Kota Bekasi, Aji Ali Sabana mengatakan, organisasi sayap seperti Garda Pemuda NasDem dan Liga Mahasiswa NasDem sangat berperan menjadi wadah generasi milenial dalam upaya melakukan restorasi Indonesia.
Dalam langkah merestorasi Indonesia itu, menurut dia partainya selalu mengedepankan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hadirnya berbagai organisasi sayap menerminkan keragaman latar belakang keilmuan yang ada di Partai NasDem.
Aji menegaskan, peran aktif dari generasi milenial tidak bisa dipandang sebelah mata. NasDem lanjut dia, tentu punya kewajiban untuk merangkul dan memberi ruang terbuka kepada anak-anak muda yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di Indonesia itu.
Salah satu upaya dalam membuka wadah tersebut diterangkan Aji diantaranya melalu kegiatan pendidikan politik bagi generasi muda hingga kegiatan di bidang digital marketing.
“Kalau kita cermati generasi ini anti politik, tidak suka dengan retorika, lebih tertarik pada hal-hal yang nyata dan terkini, hal yang menyangkut digitalisasi. Ini jadi tantangan para kader sehingga bisa merangkul semuanya sesuai dengan trend saat ini,” ungkap Aji dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/12).
Aji melanjutkan, melalui Oraganisasi Sayap Partai, Liga Mahasiswa dan Garda Pemuda NasDem, bisa menjadi wadah bagi generasi muda secara umum untuk aktif di partai politik.
“Menjadi magnet tersendiri bahwa DPD Partai NasDem memberi ruang seluas-luasnya bagi generasi milenial dan generasi Z untuk berperan aktif secara langsung di partai politik,” ungkap dia.
Pihaknya pun diinformasikan kegiatan konsolidasi Liga Mahasiswa NasDem Kota Bekasi, akhir pekan lalu di Kuwi Kopi Harapan Indah, yang dihadiri langsung oleh para calon pengurus LMN Kota Bekasi serta dihadiri Ketua, Sekretaris dan pengurus LMN DPW Jawa Barat.
“Saya yakin di bawah kepemimpinan calon Ketua Dewa Putu Putra Pradana, Liga mahasiswa NasDem bisa tancap gas, sebagai aktivis menjadi tantangan,” tutup dia.
(WH)