BNPT Harus Cegah Radikalisme di Berbagai Lini
JAKARTA (28 Januari): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meningkatkan pencegahan penyebaran radikalisme di semua lini. Penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila tersebut terjadi di semua aspek, termasuk media sosial (medsos).
“Saya meminta kepada BNPT agar terus meningkatkan pencegahan, monitoring dan penindakan terhadap akun-akun yang mengancam stabilitas negara ini,” kata Sahroni melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/1).
Legislator NasDem itu mengatakan salah satu yang menjadi sarana utama penyebaran radikalisme yaitu melalui medsos. Sebanyak 600 akun terdeteksi menyebarkan paham radikal. Akun-akun tersebut mengunggah 650 konten terkait radikalisme.
“Angka ini ini cukup mengkhawatirkan, karena menunjukkan semakin berkembang pesatnya paham radikalisme melalui media sosial,” ujar Sahroni.
Legislator NasDem dari Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) itu juga menyoroti temuan BNPT terkait afiliasi pesantren dengan kelompok teroris. Sekitar 100 pesantren disebut terafiliasi dengan kelompok teroris. Sahroni meminta temuan itu menjadi perhatian, sebab dapat merusak para santri yang merupakan penerus bangsa.
“Jangan sampai mereka niatnya mau menuntut ilmu, ujungnya malah terpapar teroris. Karenanya saya mendorong BNPT untuk bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait mencegah pemahaman radikal pada anak muda apapun medianya. Baik lewat medsos, maupun pesantren,” pungkasnya.
(medcom/*)