Stop Beli Vaksin Luar, Gunakan Buatan Sendiri

JAKARTA (24 Februari): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani mengatakan, Indonesia harus segera mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri. Hal tersebut disampaikan menanggapi wacana vaksinasi dosis ke-empat.

“Kita ini seperti dipermainkan oleh korporasi kesehatan dunia. Jika kita tidak segera bangkit dengan vaksin buatan sendiri, maka ini akan jadi ladang hengky pengky korporasi kesehatan dunia, maupun oknum-oknum pemerintah terkait hal ini,” ujar Irma dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2).

Untuk itu, Irma pun mendorong Komisi IX DPR untuk mempercepat kerja panitia kerja (panja) vaksin. Tujuannya untuk melakukan kontrol dan mendorong vaksin buatan dalam negeri.

“Kasihan tubuh manusia jika terus menerus harus divaksin. Belum lagi di tiap kegiatan harus menggunakan swab dan PCR, bisa makin sengsara kantong rakyat,” tandasnya.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Muaraenim, Lahat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, dan Penukal Abab Lematang Ilir) itu mengatakan rakyat memang tidak membayar vaksin secara langsung. Namun tetap saja pemerintah membiayai vaksin dengan uang rakyat.

“Mau terus berutang untuk beli vaksin luar? Menurut saya stop beli vaksin luar, ayo gunakan vaksin buatan sendiri yang berbahan baku halal,” pungkas Irma.

Kementerian Kesehatan berwacana akan memberikan vaksinasi Covid-19 dosis ke empat kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono.

“Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan,” ujar Dante, Rabu (23/2).

Namun, Dante menjelaskan wacana itu tidak dalam waktu dekat. Sebab Kemenkes fokus pada vaksinasi Covid-19 primer dosis satu dan dua serta booster ketiga. Vaksinasi primer sendiri ditargetkan rampung pada Juni 2022.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan saat ini Kemenkes sedang mengkaji rencana pemberian vaksinasi dosis ke empat kepada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan dianggap sangat berisiko terjangkit karena berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.(RO/*)

Add Comment