Lisda Tinjau Lokasi Gempa Pasaman Barat
SIMPANG AMPEK (2 Maret): Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni meninjau lokasi gempa bumi di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Simpang Ampek, Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (26/2).
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2). Setelahnya juga terjadi 62 kali gempa susulan.
Data korban sementara per Sabtu (26/2) adalah jumlah pengungsi akibat gempa bumi mencapai 16.000 jiwa. Di Kabupaten Pasaman 3.000, dan Kabupaten Pasaman Barat 13.000. Selain itu sebanyak 10 orang meninggal dunia, 10 orang luka berat, dan 76 orang luka ringan.
“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kondisi saudara kita di Pasaman Barat dan Pasaman. Semoga kita semua diberikan ketabahan dan segera dijauhkan dari segala marabahaya,” ujar Lisda.
Legislator NasDem itu juga berkoordinasi dengan sejumlah pejabat daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk evakuasi para pengungsi.
”Kami serahkan kepada korban di pengungsian, seperti makanan siap saji, selimut, susu untuk bayi dan ibu menyusui, vitamin dan sejumlah perlengkapan lainnya. Juga ada dana siap pakai masing-masing 500 juta rupiah, untuk kedua kabupaten yang terdampak,” terangnya.
Untuk saat ini, tambah Lisda, penanganan bencana akan berfokus pada evakuasi dan penanganan para pengungsi. Ke depan Lisda akan mengupayakan pemulihan bagi warga terdampak gempa, seperti pembangunan tempat tinggal yang rusak dilanda gempa.
“Untuk sekarang kami fokus dulu penanganan evakuasi. Selanjutnya, bakal diupayakan bagaimana para korban ini mendapatkan kembali rumah mereka dengan layak. Karena jumlahnya cukup banyak, maka kami upayakan bantuannya dari Pusat,” terangnya.
Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu meminta pada para pejabat di Pasaman Barat, agar segera melaporkan rincian kebutuhan untuk penanganan status tanggap darurat di Pasaman Barat.
“Segerakan laporan kebutuhannya, sehingga penanganan dari Pusat juga segera mendapatkan respon, dan bantuan yang diberikan tidak terlambat, supaya masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah dalam bencana seperti ini,” pungkasnya.
(Bee/Dis/*)