Perlu Bentuk Tim Investigasi untuk Stabilitas Pangan Jelang Ramadan
JAKARTA (17 Maret): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Zuristyo Firmadata mengkhawatirkan ketersediaan sembako menjelang bulan Ramadan, terutama ketersediaan minyak goreng yang sudah langka di berbagai daerah belakangan ini.
“Menjelang bulan suci Ramadan tentunya kami berharap bahwa ketersediaan pangan dan minyak goreng harus benar-benar diprioritaskan pemerintah,” ujar Zuristyo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3).
Legislator NasDem yang akrab disapa Tyo itu mengatakan, dalam beberapa kunjungannya ke pasar tradisional di dapilnya, Bangka Belitung, masih banyak menemukan kelangkaan minyak goreng. Kalau pun ada minyak goreng, banyak yang tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Di beberapa pasar yang saya kunjungi ketersediaan pangan dan kelangkaan minyak goreng ini masih belum bisa diantisipasi secara konkret. Sehingga masyarakat kebingungan, apalagi menjelang bulan Ramadan seharusnya hal-hal seperti ini mampu diatasi pemerintah dengan baik,” tambahnya.
Selain minyak goreng, Tyo pun mengkhawatirkan harga kebutuhan pokok lain yang akan naik.
“Masyarakat sedang mengalami transisi ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19. Sudah seharusnya pemerintah hadir dalam rangka mengontrol harga bahan-bahan pokok. Jangan sampai dengan kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya recovery, diberatkan lagi dengan mahalnya pangan dan minyak goreng,” imbuhnya.
Tyo pun mendorong Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan agar segera mengantisipasi fenomena tersebut. Selain itu,dia juga khawatir di balik kurangnya ketersediaan pangan dan kelangkaan minyak goreng ada oknum tidak bertanggung jawab yang menimbun pangan dan minyak goreng demi keuntungan pribadi.
“Saya berharap hal ini direspon dengan cepat Kementerian Pertanian dan Perdagangan. Saya meyakini ada beberapa oknum yang masih terlibat dalam penimbunan pangan dan minyak goreng seperti yang terjadi di Deli Serdang beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Tyo menyarankan pemerintah untuk membuat tim investigasi mengantisipasi ketersediaan pangan.
“Bila perlu kita membuat tim investigasi yang bekerja sama dengan Polri atau TNI demi terwujudnya stabilitas pangan di masyarakat menjelang bulan suci Ramadan,” pungkasnya.
(Aboy/Dis/*)