Garda Pemuda NasDem Minta Pelaku Penipuan Trading Dihukum Berat

JAKARTA (15 April) : Garda Pemuda (GP) NasDem mendorong aparat penegak hukum untuk dapat menghukum para pelaku penipuan trading berkedok investasi Binary Option seberat-beratnya. Mengingat pelaku dianggap telah memakan ribuan korban dengan total nilai sungguh fantastis.

Wakil Ketua Umum Garda Pemuda, NasDem Kresna Dewanata Phrosakh dalam keterangannya, Kamis (14/4) meyakini, pelaku menggunakan cara flexing atau pamer bertujuan membangun kepercayaan konsumen sebagai upaya jahat untuk menipu korbannya.

“Pelaku harus dihukum berat karena uang masyarakat yang dikumpulkan itu tidak bisa kembali padahal banyak korban yang mendapatkan modal dari hasil meminjam dari bank,” kata Kresna.

Fenomena seperti itu kata dia menunjukkan literasi digital masyarakat Indonesia masih menjadi pekerjaan berat bagi pemerintah, meskipun dia mengapresiasi Kemkominfo yang terus secara massif memberikan pendidikan literasi digital melalui berbagai webinar di tanah air.

Lebih jauh Kresna yang juga Anggota Fraksi NasDem DPR RI itu melihat ada sekitar 25% pengguna yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk memamerkan pencapaian dan keberhasilan karena perilaku sebagian masyarakat cenderung haus pengakuan dari orang lain.

“Kalau dulu pengakuan itu muncul dari sebuah tindakan baik, namun saat ini cukup mengunggah foto atau video, sudah banyak ‘like’ padahal pemberian ‘like’ di medsos bisa lahir dari kedekatan hubungan pertemanan yang terkesan tidak tulus,” sambung Kresna.

Kresna menyebut permasalahan muncul ketika masyarakat percaya dengan konten yang dibuat para pelaku flexing yang menjadi afiliator dengan trading berkedok investasi Binary Option.

“Banyak orang akhirnya terobsesi untuk menjadi kaya dengan cepat akibat dari pengaruh media sosial dengan literasi digital yang minim,” tutur dia.

Kresna pun mengajak semua pihak untuk terus menerus memperkuat literasi digital di tengah masyarakat. Garda Pemuda NasDem bersama Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo menggelar ‘Seminar Literasi Digital Menyikapi Fenomena Crazy Rich di Media Sosial’ di kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta, Rabu (13/4).

Sementara itu, Ketua Bidang Keagamaan DPP Garda Pemuda NasDem Chepy Aprianto mengatakan selain memberikan literasi digital melalui seminar, Garda Pemuda NasDem juga secara rutin melaksanakan santunan yang dibarengi dengan buka bersama antar pengurus dan kader.

Hal itu kata dia merupakan sebagai wujud kepedulian serta kepekaan sosial terhadap masyarakat kurang mampu terutama anak-anak yatim piatu. Kali ini menurut dia rangkaian kegiatan dilakukan dengan berbagai kegiatan mengingat kondisi pandemi yang sudah lebih longgar.

“Setiap tahun di bulan suci Ramadhan, DPP Garda Pemuda NasDem selalu melakukan kegiatan buka puasa bersama yang diikuti dengan santunan kepada anak yatim. Hanya saja kemasannya selalu berubah menyesuaikan dengan kondisi,” pungkas dia.

(WH)

Add Comment