Milenial NasDem Palu Wakili Indonesia di Ajang Diplomat Dunia
PALU (19 Mei) : Kader Muda NasDem Kota Palu, Sulteng, Ista Nur Masyithah menjadi wakil Indonesia di Asia Youth Internasional Model United Nations (MUN) konferensi internasional yang menjadi simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ista yang juga Wakil Ketua DPD NasDem Kota Palu terpilih dari 129 peserta di seluruh dunia.
“Saya membaca surat UNGA yang dikirimkan kepada Ista, dalam proses seleksi, lebih 5.000 makalah berbahasa Inggris dengan topik berbeda-beda dari lebih 5.000an anak muda seluruh Dunia, diterima dan diseleksi oleh UNGA, dimana salah satu yang dinyatakan lolos adalah Ista Nur Masithah ini,” kata Anggota DPRD Provinsi Sulteng dari Fraksi NasDem, Yahdi Basma, seperti dilansir jacindonews, Kamis (19/5).
MUN merupakan ajang di mana para pemuda dari seluruh dunia dapat merasakan suasana sidang PBB secara langsung serta berkumpul, belajar mengenai diplomasi, berpendapat, dan berdiskusi untuk merumuskan solusi-solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah-masalah global.
Setelah dua tahun terjeda oleh Pandemi Covid-19, MUN kini kembali gelar Simulasi Kongres PBB, yang kali ini digelar di Dubai, setelah sebelumnya dilaksanakan di Asia. Perhelatan internasional itu sendiri dilakukan pada tanggal 27-31 Mei 2022. Perhelatan akbar digelar selama kurang lebih empat hari dengan agenda Simulasi Kongres PBB yang biasanya dihelat khusus untuk masing-masing Diplomat Negara Anggota PBB.
Proses seleksi peserta dilaksanakan secara terbuka melalui situs resmi AYIMUN, di mana peserta diwajibkan memilih salah satu topik dan mengirimkannya kepada panitia pelaksana yakni UNGA (United Nation General Assembly). UNGA atau yang biasa disebut dengan Majelis Umum PBB ini adalah organ atau badan pembuat kebijakan utama di PBB.
Ista yang merupakan penyintas Bencana Likuifaksi Petobo beberapa waktu lalu, sehari-harinya beraktivitas sebagai bagian dari kolektif Komunitas Politik BANTAYA (Barisan Teman Yahdi) yang dikomandoi Yahdi Basma, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Fraksi NasDem .
Berangkat dari pengalaman Manajemen Krisis Kebencanaan berbasis Pelembagaan Masyarakat yang digeluti sejak bencana alam 28 September 2018 terjadi, membawa Ista melangkah ke Kongres Anak Muda Sedunia di lembaga politik tertinggi di dunia tersebut.
“Paper atau Makalah yang saya angkat, itu anggel-nya adalah pengalaman saya sepanjang tahun 2018 pasca bencana bulan September, hingga momen sebelum saya kirim paper tersebut pada medio tahun 2021 ke Panitia PBB yakni UNGA. Isinya ringkas-padat penuh dengan langkah-langkah pelembagaan masyarakat, bentuk Forum-forum Korban Bencana yang kami lakukan bersama Kaka Yahdi Basma dkk Bantaya di Palu-Sigi-Donggala, mulai saat kami keliling dari tenda ke tenda shelter pengungsian, hingga rapat-rapat Pansus Bencana Pasigala yang Yahdi pimpin di DPRD, terima demo sekian kali dari korban bencana, hingga proses litigasi kasus hukumnya ketika ia “diseret” ke Pengadilan Negeri Palu, semua saya rekam jelas dan pointnya saya tuangkan jadi paper/makalah berbahasa Inggris dengan judul, Manajemen Krisis Kebencanaan Berbasis Pelembagaan Masyarakat,” kata Ista.
(jacindonews/WH)