Subardi Kagumi Dunia Industri Jepang
TOKYO (3 Agustus): Lawatan kerja anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Subardi ke Tokyo membuatnya kagum melihat iklim industri di Jepang. Ia hadir dalam forum Forestry Investment Dialogues 2022 di Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan sejumlah anggota Dewan lainnya.
Dalam forum itu Subardi bertemu dengan pelaku usaha dan perwakilan organisasi perdagangan Jepang, serta peneliti dari Jepang.
Menurut Legislator NasDem itu, industri di Negeri Sakura tersebut berkembang dengan dua filosofi besar, yakni monozukuri atau inovasi dalam produksi, dan hitozukuri atau membangun kualitas sumber daya manusia.
“Kuncinya adalah inovasi dan membangun kualitas SDM. Dua konsep besar dalam industri Jepang membuat saya kagum. Jepang sangat disiplin, industri semakin pesat,” kata Subardi di Tokyo melalu keterangan tertulisnya, Rabu (3/8).
Dua konsep besar itu juga didukung riset. Pemerintah Jepang memiliki lembaga khusus yang membantu industri dalam negeri berkembang. Tak heran jika Jepang juga menjadi negara maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Industri Jepang semakin maju karena didukung riset. Tentu riset yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Itulah yang membuat kualitas SDM di Jepang semakin maju. Orang-orang Jepang semakin hebat,” papar anggota Komisi VI DPR itu.
Di dunia industri Jepang, dikenal budaya ‘kepuasan konsumen’. Pelaku industri di Jepang sangat peduli dengan produknya agar dicintai pembeli. Budaya ini mulanya merupakan tradisi bagi para pengrajin kecil di Jepang. Mereka terus memperbaiki produksi maupun pelayanan, untuk mendapat apresiasi dari konsumen. Tradisi ini semakin kuat hingga melahirkan budaya, bahwa kepuasan pengguna dapat memuaskan penciptanya.
“Budaya mengutamakan konsumen sangat kuat. Jepang tidak asal bikin barang yang penting laku. Itu tidak ada. Jadi ada perhatian dari produsen agar pengguna puas. Saya merasa berbisnis di sini seperti seni. Ada kepuasan tersendiri, dan tradisi ini terus diwariskan dalam berbisnis,” kata Legislator NasDem dari Dapil DIY itu.
Pesatnya kemajuan industri di Jepang membuat Subardi optimistis Indonesia akan terbantu. Selama 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, kerja sama perdagangan dan investasi semakin meningkat. Jepang menduduki peringkat ke-2 sebagai negara tujuan ekspor produk pertanian Indonesia, setelah Tiongkok. Nilai ekspor produk pertanian termasuk kehutanan Indonesia ke Jepang terus meningkat dari US$218,3 juta pada tahun 2017 menjadi US$468,50 juta pada tahun 2021. Jepang juga dipastikan terlibat dalam proyek pembangunan smart city Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Sebenarnya perkembangan industri di Indonesia juga pesat. Kita sudah ekspor otomotif, pertanian, kehutanan, hasil tambang, CPO dan lain-lain.Itu semakin bagus. Tetapi soal budaya kerja, teknologi dan kedisiplinan, kita masih kalah. Saya optimistis peningkatan kerja sama dengan Jepang akan memajukan industri kita,” tukas Ketua DPW Partai NasDem DIY itu.
Dalam kunjungan kerja di Tokyo, Subardi hadir bersama delegasi DPR, yakni Ketua Komisi IV DPR, Sudin (PDIP), anggota Komisi XI Charles Meikyansah (Partai NasDem), anggota Komisi XI Kamrussamad (Partai Gerindra), anggota Komisi VI Abdul Hakim Bafagih (PAN), dan anggota Komisi IV Alien Mus (Partai Golkar). Delegasi tersebut dipimpin Rachmad Gobel selaku Wakil Ketua DPR, Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang).(NK/*)