NasDem Soroti Pembinaan Altet Muda

JAKARTA (2 September): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratih Megasari Singkarru mendukung dan menyambut baik naturalisasi dua atlet sepak bola, Jordi Amat Maas dan Sandy Henny Walsh. Naturalisasi kedua atlet itu sudah ditunggu masyarakat, agar dapat segera bergabung dengan Tim Nasional Indonesia.

Di sisi lain, Ratih juga mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI melakukan pembinaan atlet muda sehingga dapat mencetak atlet-atlet berprestasi.

“Kami dari Fraksi Partai NasDem DPR mendukung terjadinya proses naturalisasi terhadap Mas. Kita memanggilnya Mas sekarang ya, Mas Jordi Maas dengan Sandy Walsh untuk sesegera mungkin dilakukan. Tidak lain dan tidak bukan untuk memperkuat Timnas kita di pertandingan-pertandingan yang akan datang,” ujar Ratih dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora, Zainudin Amali dan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9).

Ratih memahami animo besar masyarakat dalam mendukung naturalisasi kedua atlet tersebut. Hal itu karena Jordi Amat Maas dan Sandy Henny Walsh sudah malang melintang di liga-liga top Eropa.

“Jadi memang animo masyarakat untuk mendukung naturalisasi ini sangat besar. Ini luar biasa tanpa sedikitpun mendiskreditkan pemain Timnas kita yang ada sekarang. Pemain Timnas kita itu prestasinya juga sudah sangat luar biasa. Saya percaya dan yakin ini pun berkat bimbingan, pantauan juga dari saudara Kemenpora dan juga saudara Iwan (Ketua PSSI) atas prestasi yang sudah dicapai Timnas kita sekarang ini,” kata Ratih.

Meski demikian, Ratih juga menyatakan keheranannya, lantaran hingga saat ini pemain sepak bola Indonesia belum bisa bersaing dengan pemain di liga top dunia. Ia meminta Kemenpora dan PSSI serius dalam hal pembinaan pemain muda.

“Kadang masih suka bertanya-tanya dalam hati, kenapa sampai sekarang kita belum bisa mencetak talenta yang bisa bersaing dengan pemain pro di level liga tertinggi secara konsisten, di tiap line up tim. Misalkan sebagai kiper, bek, striker dan lain sebagainya secara merata. Saya belum melihat kita sedang menuju ke arah sana,” ujar Ratih.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Barat itu menilai sistem yang bergulir di persepakbolaan nasional Indonesia dari pembibitan, akademi, liga junior, tingkatan divisi hingga liga utama sepertinya belum mampu, ataupun belum dapat menopang dan mendukung perkembangan talenta yang dapat mengantarkan prestasi Timnas. Ratih yakin inti dari melahirkan talenta berkualitas adalah di pembibitan.

“Masa sih kita 270 juta masyarakat Indonesia yang di dalamnya itu ada range anak-anak umur 5 sampai 18 tahun yang sebenarnya sangat bisa untuk kita lakukan pendidikan. Masa kita belum bisa menemukan bibit-bibit yang bisa memperkuat Timnas kita juga. Itu pesan saya. Itu menjadi PR yang sangat luar biasa besar untuk jajarannya saudara Menteri dan juga saudara Iwan sebagai Ketum PSSI, agar bonus demografi kita ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” pinta Ratih.

Terlebih sesuai dengan arahan Presiden dan juga banyaknya atlet berprestasi di Indonesia, maka perlu adanya pengembangan untuk meningkatkan talenta para atlet di Indonesia.

“Apalagi sekarang event-event besar keolahragaan sudah sangat banyak. Kita ikuti dan kita mencetak prestasi yang luar biasa. Jadi pembibitan start point dari umur 5 sampai 18 tahun itu sangat perlu dan penting sekali,” pungkasnya.

(dpr.go.id/*)

Add Comment