Martin Dorong Pupuk Indonesia Utilitas Perluas Jangkauan Usaha

GRESIK (16 September): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung menyoroti kinerja PT Pupuk Indonesia Utilitas (PI Utilitas) yang merupakan anak perusahaan BUMN, PT Pupuk Indonesia. Meski perusahaan tersebut secara kinerja keuangan menghasilkan laba, namun masih banyak hal yang harus dioptimalkan, utamanya menyikapi dinamika bisnis yang terjadi saat ini.

“Hari ini PT Pupuk Indonesia Utilitas memproduksi energi dan gas untuk khususnya ke Petrokimia Gresik dan juga Pupuk Kaltim. Terkait kinerja perusahaan, walaupun memang laba, tapi masih banyak yang perlu dioptimalkan dan juga ke depan untuk menyikapi dinamika bisnis dan juga global,” kata Martin seusai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT PI Utilitas di Gresik, Jawa Timur, Kamis (15/9).

Legislator NasDem itu mengatakan, untuk mengoptimalkan kinerja PT PI Utilitas perlu melakukan diversifikasi usaha dan memperluas jangkauan usahanya. Sehingga nantinya tidak hanya menyuplai energi kepada anak perusahaan naungan PT PI, melainkan bisa lebih luas lagi.

“Pupuk Indonesia Utilitas ini harus bisa melakukan diversifikasi usaha, supaya juga bisa memperluas layanannya. Karena selama ini mereka hanya menyuplai energi dan juga gas ke internal Pupuk Indonesia sendiri. Jadi kita menginginkan ke depan agar Pupuk Indonesia Utilitas ini punya scope bisnis yang lebih luas dan lebih menguntungkan,” imbuh Martin.

Ia berharap, pengoptimalan tersebut nantinya bisa membuat PT PI Utilitas menjadi sebuah perusahaan yang dapat menjadi sumber income baru di bawah naungan Pupuk Indonesia.

“Jadi kita juga perlu melihat bahwa mungkin peluang-peluang ke depan kita pikirkan secara bersama-sama. Bagaimana Pupuk Indonesia Utilitas ini bisa menjadi center of income yang baru bagi Pupuk Indonesia Holdings secara keseluruhan,” harap Martin.

Selain melihat kinerja PT PI Utilitas, Martin juga mendalami mekanisme kerja PT Pupuk Indonesia dan memberi masukan terkait penyaluran pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi.

Salah satu masukan yang diberikan ialah kemungkinan kerja sama antara PT Pupuk Indonesia dengan pihak perbankan. Hal itu agar lebih mempermudah penjualan dan pendistribusian pupuk.

“Kan ada dua ya, kalau subsidi itu kan permasalahannya terkait anggaran pemerintah juga. Jadi tidak bisa kita hanya melihat dari Pupuk Indonesianya. Tetapi kalau pupuk nonsubsidi kan lebih di area korporasinya Pupuk Indonesia secara perusahaan,” tutup Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Utara II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) itu.

(dpr.go.id/*)

Add Comment