Warga Sekitar Borobudur Perlu Diberi Keterampilan Manfaatkan Potensi Lokal

JAKARTA (27 Juli): Tata kelola kawasan wisata dan pemberdayaan masyarakat sekitar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, harus diperbaiki dengan mengoptimalisasi pemanfaatan berbagai potensi dan kearifan lokal.

“Secara historis nenek moyang masyarakat di sekitar Candi Borobudur itu memiliki kemampuan bertani yang baik, seperti yang terlihat pada relief candi,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/7).

Pernyataan itu disampaikan Lestari Moerdijat yang akrab disapa Rerie saat menerima Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid beserta jajarannya di rumah dinas Wakil Ketua MPR Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah di Jakarta, Rabu (26/7).

Pada pertemuan tersebut hadir juga Kapoksi Fraksi NasDem Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru dan Mohamad Haerul Amri, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem.

Pertemuan yang merupakan tindak lanjut dari serap aspirasi masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Saujana Borobudur pada 24 Juni 2023 lalu itu, berupaya mendengar dari pihak Dirjen Kebudayaan terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat di sekitar Candi Borobudur.

Pada penyampaian aspirasi, masyarakat berpendapat kebijakan pembatasan pengunjung Candi Borobudur menyebabkan rendahnya kunjungan wisatawan sehingga perekonomian masyarakat di sekitar Borobudur terdampak.

Menurut Lestari yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, langkah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat di sekitar Candi Borobudur harus dilakukan secara menyeluruh, dengan tujuan melestarikan situs Candi Borobudur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) itu berpendapat sejumlah upaya harus segera dilakukan dengan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki kawasan tersebut. Selain itu, juga segera memperbaiki tata kelola di kawasan wisata Borobudur.

Menurut Rerie, pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di kawasan Borobudur harus ditingkatkan, melalui berbagai langkah pemberdayaan yang melibatkan pihak-pihak terkait.

Rerie berpendapat, pemberian berbagai pelatihan keterampilan warga untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan Borobudur merupakan langkah penting. Namun, yang tidak kalah penting adalah memberikan keterampilan kepada warga untuk memanfaatkan berbagai potensi yang ada di kawasan Borobudur.

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, selain memiliki potensi wisata, kawasan Borobudur juga memiliki potensi di sektor pertanian seperti yang terukir di relief Candi Borobudur.

Rerie berharap sejumlah sarana dan prasarana pertanian, seperti saluran irigasi yang rusak karena terlalu fokus pada pengembangan pariwisata, bisa segera diperbaiki.

Selain itu, tambah dia, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam bertani dan pengenalan terhadap tanaman asli Borobudur harus terus didorong, untuk memajukan sektor pertanian.

Rerie juga berharap semua pihak terkait dapat memberikan dukungan penuh agar upaya pelestarian Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia UNESCO mampu terlaksana seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.(*)

Add Comment