NasDem Bekali Kadernya Hadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif Masa Depan
JAKARTA (31 Agustus): Perkembangan dan Potensi Ekonomi Kreatif Indonesia di antara peta persaingan Industri Kreatif Global dikupas mendalam dalam acara Talkshow Interaktif (Pembekalan Ekonomi Kreatif dan Digital) Bidang Ekonomi DPP Partai NasDem.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid dengan menggabungkan metode daring dan luring di Auditorium NasDem Tower, Jalan RP. Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (31/8) itu dilakukan untuk menumbuhkembangkan industri kreatif dalam rangka mendorong kesejahteraan masyarakat.
Ketua Bidang Ekonomi DPP NasDem, Millie Lukito, mengatakan partainya berkomitmen mendalami perkembangan transformasi digital yang berpotensi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ekonomi kreatif baik potensi dan dampak bagi masyarakat.
“Keinginannya adalah agar kita lebih paham lagi sebetulnya kebutuhan kebijakan-kebijakan ekonomi seperti apa yang diperlukan. Karena menjelang tahun politik juga di tahun 2024 kita perlu tahu kebijakan ekonomi yang relevan bagi para pemilih-pemilih nantinya di 2024,” kata Millie Lukito.
Millie menambahkan kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta terutama para kader, Bacaleg hingga legislator NasDem akan hal-hal yang dapat dilakukan dalam mendorong kreativitas anak muda dalam memajukan industri kreatif di daerah.
“Jadi ini merupakan talkshow seri pertama dari empat seri ke depan sampai bulan November jadi yang berikutnya tolong juga dihadiri dan juga disemangati,” kata dia.
Kuliah umum yang dipandu oleh Akademisi Universitas Trisakti, Rachmat Ramadhan itu menghadirkan sejumlah narasumber yang sudah pakar di bidangnya seperti Ekonom Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, dan Co Owner The Jamu Bar, Vanessa Kalani.
Ekonom Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati membagikan penelusurannya terkait perkembangan Ekonomi Kreatif di berbagai daerah di Indonesia sekaligus membawa para peserta mengintip keberlangsungan ekonomi kreatif yang tumbuh di negara lain.
Lulusan S3 University Of Illinois At Urbana-Champaign itu juga mendorong peran pemerintah dalam mempermudah regulasi guna menciptakan keamanan dan keadilan. Selain itu dia juga mendorong berbagai pihak yang ada di Indonesia termasuk NasDem dalam memotivasi masyarakat yang kreatif.
Sementara itu Co Owner The Jamu Bar, Vanessa Kalani, membagikan kisahnya dalam mengangkat nilai jual jamu di masyarakat. Menurut dia generasi muda harus memiliki mental yang jauh lebih tangguh dan tidak mudah menyerah.
Dia mengaku meski sempat dianggap remeh di awal oleh masyarakat namun kesungguhan dan keseriusannya dalam menggeluti bidang herbal tersebut selama kurang lebih dua puluh tahun akhirnya membuahkan hasil.
Generasi ke-4 dari perusahaan pembuat jamu ternama Nyonya Meneer itu melihat adanya potensi yang luar biasa dari warisan leluhurnya itu. Karena menurut dia di saat potensi besar tidak dilirik orang lain maka di situlah terdapat kesempatan untuk terus mengembangkannya.
“Saya geluti dunia jamu ini sangat lebih dalam saya mengambil banyak kelas terutama kelas yang botanical bukan hanya di Indonesia saja tapi di India, Tibet, China saya pelajari semua, saya mencari titik alur persamaan perkembangan herbal,” kata dia.
(WH)