NasDem Soroti Penyelenggaraan Haji 2023

JAKARTA (19 September): Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sri Wulan, memberikan sejumlah catatan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2023.

Pertama terkait petugas haji yang bertugas membantu jamaah. Menurut Wulan, masih ada petugas haji yang belum bekerja maksimal.

“Mengenai petugas haji, ini ada yang kesiapannya kurang. Ada yang waktu mau berangkat malah sibuk foto-foto di pesawat,” ujar Wulan dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, membahas evaluasi penyelenggaraan haji 2023, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9).

Wulan melihat keberadaan petugas haji di pesawat yang hanya ditempatkan pada bagian depan pesawat di kelas bisnis. Ia meminta pengaturan tempat petugas haji itu dievaluasi. Legislator NasDem itu mengusulkan agar petugas haji bisa mengisi tiap sudut pesawat, sehingga jika ada jamaah yang membutuhkan pertolongan bisa cepat dibantu.

“Jadi di situ (kelas bisnis) juga yang masih sehat. Jadi pembagiannya seperti apa tolong menjadi catatan. Karena saya tahu sendiri yang pakai kursi roda justru ada di belakang,” ujarnya.

Selanjutnya, soal jamaah haji lansia yang membutuhkan pendamping, namun di sisi lain, tidak ada kuota tambahan bagi pendamping.

“Kalau misalnya mau dikasih pendamping berarti tidak ada kuota yang lain. Karena paling tidak lebih dari 50 persen adalah lansia yang kemarin berangkat. Kalau misalnya diberangkatkan semua, berarti semuanya lansia dan pendamping,” jelasnya.

Ketiga, Wulan menyoroti ketidaksiapan penyelenggara haji 2023 saat adanya kuota tambahan. Berbagai persiapan tidak dilakukan sebagaimana mestinya sehingga menyusahkan jamaah.

“Contoh di dapil saya (Jawa Tengah III yakni Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang, dan Pati). Satu hari mau berangkat perlengkapan belum diterima. Ternyata perlengkapan itu diberikan waktu di embarkasi,” jelasnya.

Selain itu, Wulan juga melihat bahwa pelayanan transportasi di Arab Saudi yang masih belum baik. Banyak jamaah terlantar karena bus yang mengangkut mereka terlambat hingga berjam-jam.

“Transportasi ini merupakan permasalahan yang semua sudah tahu. Bahkan kemarin itu jamaah kita yang dari Pati ada yang diangkut dan diminta bayar, kalau tidak bayar turun di jalan,” tegasnya.

Wulan mempertanyakan apakah ada kompensasi dari berbagai kekurangan layanan penyelenggaraan haji 2023. Ia berharap tidak hanya permintaan maaf yang keluar dari penyelenggara.

“Saya harap ada perbaikan-perbaikan dari yang sudah-sudah. Untuk ke depan harus jadi perhatian sehingga layanan jamaah haji menjadi semakin baik,” pungkasnya.

(dis/*)

Add Comment