Sahroni Minta Polisi Selidiki secara Cermat Kematian Anak Pamen TNI AU
JAKARTA (3 Oktober): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyoroti kasus kematian CHR yang ditemukan dalam keadaan terbakar di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Ia menilai ada kejanggalan dalam kasus tersebut
CHR, 16, merupakan anak perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU). Ia ditemukan meninggal dunia dengan luka bakar pada Minggu (24/9) malam di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“Masih banyak sekali kerjanggalannya. Termasuk hasil autopsi yang menunjukkan adanya luka tusuk,” kata Sahroni, Senin (2/10).
Legislator Partai NasDem itu mengatakan, kasus itu perlahan mulai menemui titik terang. Polisi menemukan pesan kematian di akun gim Roblox milik CHR. Penyidik juga telah menganalisis 18 rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan hasil autopsi, pada tubuh CHR ditemukan luka tusuk, selain luka bakar.
Terkait temuan-temuan itu, Sahroni meminta kepolisian menyelidikinya dengan cermat, hati- hati, dan tidak tergesa- gesa.
“Aksi ini terjadi di ring 1 Lanud Halim, yang tentu tingkat keamanan dan aksesnya berbeda,” ujarnya.
Yang turut menjadi sorotan ialah penemuan pesan kematian dalam akun Roblox CHR. Pesan yang ditinggalkan CHR bertuliskan, “Hi, if you see this, I’m probably already dead”.
Sahroni khawatir remaja laki-laki itu merupakan korban kejahatan di dunia maya. la meminta aktivitas CHR di dunia maya turut ditelusuri.
“Saya khawatir pesan kematian yang ditinggalkan berhubungan dengan dugaan adanya tekanan atau teror dari dunia maya,” tandasnya.
Namun, lanjut Sahroni, tidak menutup kemungkinan pesan itu wujud ekspresi dari tekanan yang diterima CHR dari lingkungan sekitarnya.
“Kasus ini harus diungkap dengan jelas dan tidak boleh menyisakan tanda tanya. Polisi juga harus pastikan panggil lingkungan terdekatnya, termasuk keluarga. Kumpulkan semua informasi yang diperlukan. Saya khawatir kejadian ini tidak sesederhana yang kita pikirkan,” tambah Sahroni.
(dis/*)