Martin Dorong Perum Jasa Tirta Kembangkan Bisnis Pengelolaan Air
PURWAKARTA (9 November): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, mendorong Perum Jasa Tirta dan Kementerian BUMN melakukan pengembangan bisnis guna memaksimalkan fungsi pengelolaan air, sehingga dapat digunakan untuk sebesar-besarnya bagi kebutuhan rakyat.
Menurut Martin, pengelolaan air merupakan amanat Undang-Undang Dasar. Air bukan hanya berfungsi untuk kebutuhan pokok semata, lebih dari itu air juga merupakan bentuk ketahanan bangsa.
“Karena itu kita ingin dari Perum Jasa Tirta dan Kementerian BUMN, membuat rencana ke depan untuk bisa skill up, pengembangan dari bisnis pengelolaan air ini, ada Jasa Tirta I dan Jasa Tirta II,” ujar Martin saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR ke Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (8/11).
Legislator Partai NasDem itu mengungkapkan, Komisi VI sedang melakukan kajian terkait kemungkinan penggabungan Jasa Tirta I dan II, sehingga bisa memaksimalkan keuntungan.
“Kita sedang memikirkan bagaimana, apakah mungkin terjadi merger antara dua perusahaan ini sehingga mendapatkan economies of skills yang lebih baik. Ke depan kita juga ingin agar sumber-sumber air di Indonesia bisa dikelola lebih baik lagi, lebih besar lagi,” kata Martin.
Terlebih, imbuhnya, untuk memaksimalkan pengelolaan air, Jasa Tirta hendaknya melakukan berbagai terobosan agar kebutuhan air masyarakat bisa terpenuhi.
“Kita lihat masih banyak kekeringan di wilayah Indonesia, bahkan di wilayah-wilayah yang sebenarnya kaya dengan sumber daya air. Misalnya, di kawasan Danau Toba, banyak kekeringan, padahal Danau Toba isinya air, harus ada manajemen terhadap air. Nah ini penting untuk diperhatikan oleh negara,” jelasnya.
Untuk melakukan pendalaman guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam pengelolaan air, Martin akan melakukan rapat secara khusus dengan Perum Jasa Tirta I dan II serta Kementerian BUMN, sebagai tindak lanjut dari kunjungan kerja spesifik. Meskipun dari sisi kinerja mendapatkan keuntungan, tapi masih ada potensi yang bisa dikembangkan.
“Memang untung ya, tadi pemaparannya Rp150 miliar setahun untuk Jasa Tirta II, dan Jasa Tirta I sekitar Rp40-an miliar. Tapi yang lebih penting adalah, menurut saya dibesarkan, sehingga tidak hanya mendapatkan keuntungan dari sisi pengelolaan air, tapi juga dari sisi ekosistem. Nah ini yang harus kita dalami lagi ke depan, mungkin akan ada rapat secara khusus,” tukas Martin.
(dpr.go.id/*)