Kisah Subardi dari Kaki Bukit Menoreh

WATES (20 November): Anggota DPR RI dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Subardi, menggelar senam dan jalan sehat bersama masyarakat, di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Minggu (19/11).

Pada Februari 2022 jagat maya diramaikan dengan kabar Wagini, 40, seorang perempuan di Banyuroto, Kulonprogo, menderita lumpuh dan hidup memprihatinkan.

Wagini harus dibantu oleh sang anak, Wahid, 8, yang menjadi kaki tangannya. Mereka hidup sebatangkara. Wahid terpaksa jarang bersekolah karena merawat sang ibu, mulai dari mencari kayu bakar, memasak, hingga ikut menjual kelapa.

Bakti Wahid kepada sang ibu sungguh membuat kagum anggota DPR RI Subardi. Ia lalu datang menjenguk Wagini ke rumahnya sekaligus membantu seluruhnya, mulai dari biaya perawatan di RSUD Nyi Ageng Serang, Sentolo, Kulonprogo, hingga saat dirujuk ke RSUP Sardjito di Sleman. Wagini menderita stroke dan penyempitan saraf. Kini kondisinya semakin baik dan mulai bisa beraktivitas.

Subardi kemudian berkunjung kembali pada Minggu (19/11). Namun, ia tidak sekedar melihat perkembangan Wagini. Ketua DPW Partai NasDem DIY itu juga meninjau pembangunan jalan di lingkungan Wagini, di Kelurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo, DIY.

“Alhamdulillah, selama setahun pengobatan sekarang Bu Wagini sudah beraktivitas normal. Tadi juga ketemu Wahid anaknya. Nah saya datang lagi untuk meninjau pembangunan jalan. Ini aspirasi warga yang saat itu disampaikan ke saya, sekarang saya realisasikan,” kata Subardi didampingi masyarakat, lurah, dan para dukuh.

Subardi bercerita saat ia berkunjung melihat kondisi Wagini setahun yang lalu. Saat itu ia merasakan suasana kebersamaan warga kepada Wagini. Warga memberi dorongan agar Wagini bersedia dibawa ke rumah sakit dan menjalani kontrol secara berkala.

Saat itu pula Subardi merasa akses keluar masuk ambulans menuju lingkungan Wagini tidak memadai. Jalannya rusak dan berbatu. Warga pun menyampaikan harapannya agar Subardi membantu pembangunan jalan di kaki perbukitan Menoreh ini.

“Saya ingat betul saat itu membawa ambulans susah. Bu Wagini harus dibopong jauh. Lewat Banyuroto ini saya jadi tahu kalau ternyata di DIY masih ada daerah yang kondisinya seperti ini,” jelas Mbah Bardi.

Subardi bersyukur kini bisa merealisasikan aspirasi masyarakat dengan pembangunan cor blok di delapan padukuhan di Banyuroto. Masyarakat sangat antusias sejak awal pembangunan ini dengan bergotong royong membantu pembangunan.

Hasilnya pun terlihat. Kini, jalan beton yang mulus membentang luas. Mobilitas masyarakat semakin mudah. Mbah Bardi berharap bantuan ini akan menunjang kehidupan ekonomi masyarakat Banyuroto.

“Mereka perlu dibantu agar ekonominya tumbuh. Saya ingin kiprah sebagai anggota dewan terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Sekarang jalan sudah mulus, kendaraan barang sudah bisa masuk ke sini,” terangnya.

Pada kesempatan ini, Subardi turut menyerahkan bantuan kompor gas kepada Wagini. Adapun Wahid, sang anak, hadir dalam acara Senam dan Jalan Sehat Bersama Mbah Bardi di Lapangan Sambiroto, Banyuroto.

“Nanti saya pakai buat masak di rumah sama ubu,” senyum Wahid, pelajar kelas 4 SD Negeri Sambiroto ini.

(NK/dis/*)

Add Comment