Lisda Hendrajoni Sambut Positif Diplomat Asing Belajar Bahasa Indonesia
JAKARTA (25 Februari): Anggota Komisi X DPR RI Lisda Hendrajoni mengapresiasi kegiatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bekerja sama dengan Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Indonesia berupa program belajar bahasa Indonesia untuk warga asing.
Sebagaimana diberitakan, sebanyak 134 warga asing dari 50 perwakilan negara sahabat dan organisasi internasional akan mengikuti kegiatan program belajar bahasa Indonesia.
Menurut Lisda, hal tersebut sebagai upaya dalam memperkenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia.
“Kita sangat apresiasi langkah Kementerian tersebut dalam memperkenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia. Hal ini merupakan bagian dari upaya memajukan bangsa dan negara Indonesia di kancah global,” ungkap Lisda Hendrajoni dalam keterangannya, Minggu (25/2).
Lisda menjelaskan bahwasanya bahasa adalah jembatan emas bagi bangsa Indonesia dalam menjalin kerja sama dan hubungan yang saling menguntungkan dengan bangsa dan negara lainnya.
Apalagi, menurut Lisda, bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi di Sidang Umum UNESCO.
“Kita juga bersyukur karena saat ini bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi di Sidang Umum UNESCO. Program Bahasa Indonesia untuk para diplomat tersebut kiranya terkoneksi dengan penetapan UNESCO tersebut,” sambungnya.
Ke depan, menurut legislator NasDem asal Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu, program belajar Bahasa Indonesia harus menjangkau lebih luas sehingga dapat dipelajari seluruh pihak di belahan dunia mana pun.
“Ke depan kita berharap program tersebut hendaknya tidak hanya diberikan kepada para diplomat asing yang bekerja di Indonesia, tetapi harus dibuka lebih luas kepada semua pihak yang berminat mempelajari Bahasa Indonesia,” pungkas Lisda.
(bee/*)