a

Saatnya Kita Bangkit dan Merestorasi Diri dan Negeri Kita

Saatnya Kita Bangkit dan Merestorasi Diri dan Negeri Kita

Oleh Habib Mohsen Hasan Alhinduan

Anggota Dewan Pakar Pusat Partai NasDem

 

GENDANG ditabuh tanda kemenangan. Sorak sorai sambil bertepuk tangan tanda kebahagiaan. Mari kita bangkit bersama, Indonesia menuju jaya raya dan sejahtera.

Harapan yang diimpikan oleh setiap warga negara agar terwujud bekerja sekuat tenaga tanpa kenal lelah dan putus asa, Tuhan YME pasti mendengar doa-doa kita.

Berdirinya negeri tercinta ini dibangun berpondasi kekuatan iman dan takwa kepada Maha Pencipta, bahan-bahan dasar saling mengikat dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, tegaknya bangunan republik ini dengan kemanusiaan yang berkeadilan, beradab dan beretika.

Struktur bangsa dan negeri ini berdasarkan Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa bermakna bahwa kita perlu menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam mengarahkan tujuan Bangsa dan Negara Indonesia. Untuk itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa.

Bapak Bangsa atau The Founding Fathers yang menjadi tokoh pengusul perumusan Pancasila adalah Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Pancasila bisa dikatakan sebagai cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.

Kedudukan Pancasila mengandung makna sebagai ideologi nasional, cita-cita, dan tujuan negara. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa perlu kita pertahankan.

Jika tidak dipertahankan, maka bangsa Indonesia akan terpecah belah dan kehilangan tujuan dalam bernegara serta berbangsa.

Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan dan memuat tujuan negara Indonesia yang memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.

Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka karena mengandung tiga dimensi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealitas, dan dimensi fleksibilitas.

Pada dimensi realitas, nilai-nilai Pancasila digali dari nilai asli bangsa dan oleh bangsa kita sendiri.

Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan.
Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipisahkan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri.

Apabila Indonesia tidak memiliki Pancasila sebagai dasar negara, dikhawatirkan negara ini akan kacau dan kesulitan dalam menyelenggarakan pemerintahan.

Selain itu, konflik juga akan sering terjadi dan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia menjadi terancam atau bahkan hancur.

Indonesia menggunakan Ideologi terbuka Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Cara menumbuhkan rasa cinta pada ideologi Pancasila: Bersikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan. Menghormati kebebasan orang lain dalam beragama dan juga hidup rukun. Saling mencintai sesama manusia tanpa mengindahkan perbedaan, baik suku hingga agama.

Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan sebuah petunjuk atau pedoman untuk mengatur kehidupan bernegara, Pancasila dijadikan pedoman hidup karena mengandung nilai-nilai yang memuat cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Disebut sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyesuaikan diri
menghadapi berbagai zaman tanpa harus mengubah nilai fundamentalnya.

Ciri-Ciri Pancasila sebagai Idelogi Terbuka: Ideologi terbuka tidak totaliter. Ideologi terbuka mengusung sistem yang demokratis. Nilai dan cita-cita ideologi terbuka berasal dari rohani, budaya, dan moral masyarakat. Mencapai cita-cita bangsa secara bersama-sama.

Pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan sebagai pedoman bertingkah laku, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi dasar atas seluruh pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Dalam rangka menyambut kongres Partai NasDem 25 Agustus 2024 di JCC dengan tema kongres Partai NasDem kali ini adalah Sinergi Membangun Bangsa.

Tema yang besar ini membutuhkan jiwa pikiran dan hati yang besar pula. Ketua Steering Committe Kongres Ke 3 Willy Aditya mengatakan NasDem mengedepankan semangat kolaboratif. NasDem sebagai partai politik kata dia ingin membangun sinergi, bukan hanya dengan partai politik tetapi dengan political society, civil society, business community, government, serta media.

“Jadi ini kongres yang panjang dan kemudian melibatkan banyak orang,” kata Willy Aditya.

Selain itu, Willy menuturkan ada tiga pilar penting yang diusung dalam Kongres Partai NasDem kali ini.

“Ada tiga pilar penting yang diusung, pro-perempuan yang dituangkan dalam kongres perempuan Indonesia yang sudah kita mulai kick off dari 21 Juni kemarin,” kata Willy.

Rencana kongres NasDem yang akan diselenggarakan tanggal 25-27 Agustus 2024 sebagai pembukaannya akan mengundang Presiden Joko Widodo dan penutupannya akan mengundang Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Sementara panitia menjelang sebelum kongres 3 mengadakan berbagai talkshow, diskusi dan seminar yang berhubungan dengan politik, demokrasi, pendidikan, sosial dan ekonomi global, kesehatan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan permasalahan bangsa dan negara Indonesia dan International.

Sekjen NasDem, Hermawi Taslim dalam keterangannya di Jakarta mengatakan Prakongres NasDem berlangsung sejak 21 Mei 2024.

Tanggal 21 Juni sudah kick-off setiap hari ada kegiatan, ada simposium, ada diskusi panel, ada pameran buku, pameran alat pertanian, pameran pendidikan, diskusi buku.

Kongres III Partai NasDem ini rencananya akan membahas tiga agenda besar. Pilar pertama, pro perempuan, kedua pro lingkungan Go Green, ketiga pro pancasila.

Kongres partai yang merupakan momentum pertemuan akbar parpol ini, akan diselenggarakan secara virtual dan fisik oleh lebih dari 100 ribu orang yang akan terlibat secara virtual.

Poin penting pilar-pilar yang akan diluncurkan oleh NasDem pada saat penyelenggaraan Kongres, yaitu ada dua pilar ‘Sepuluh Dollar untuk kemanusiaan’ yang berbasis untuk Palestina. Kedua, peluncuran buku dan film.

“Yang ini merupakan sebuah pembelajaran untuk Pemilu 2024 yang kita susun dari para politikus, para akademisi, para peneliti, bukan hanya keluhan masyarakat, masukan dari proses ini, tetapi kita mencoba mendokumentasikan,” tambah Willy.

Di samping itu juga para Dewan Pakar Pusat Partai NasDem ikut serta menggodok permasalahan penting dan mendasar bagi masa depan partai ini.

Kita semuanya mengharap semoga acara Kongres ke 3 Partai NasDem akan berjalan lancar dan sukses dan memberi manfaat bagi bangsa dan negara semakin jaya, hidup senang dan sejahtera. aamiin.

Add Comment