Sugeng Minta Smelter Tambang Perhatikan Penerapan ESG

JAKARTA (9 Juli): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, meminta PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) memerhatikan penerapan environmental (lingkungan), social (sosial), and governance (tata kelola) atai ESG dalam pelaksanaan pengolahan hasil tambang.

Kita senantiasa menekankan ESG, environmental, social, and governance, tata kelola lingkungan dan sebagainya. Kenapa? Karena ini menyangkut industri yang menyerap banyak hal, termasuk meluncurkan karbon dan emisi,” ujar Sugeng dalam RDPU Komisi VII DPR dengan jajaran petinggi PT KFI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).

Hal ini ia tekankan menyoroti sederet insiden yang dialami PT KFI. Belum lama setelah meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) pada 19 September 2023, terjadi kebakaran yang muncul dari tungku batubara pada 11 Oktober 2023.

Selain itu, pada 16-17 Mei 2024 yang lalu terjadi ledakan di smelter PT KFI yang menyebabkan korban luka-luka serta lingkungan warga yang rusak.

Sugeng menekankan, smelter PT KFI merupakan salah satu proyek hilirisasi nikel terbesar di Kalimantan Timur dengan nilai investasi Rp 30 triliun. Seyogyanya KFI dapat menjadi contoh yang baik dalam pengelolaan hasil tambang yang mengedepankan aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi, lingkungan dan sosial.

Hal tersebut juga harus diperkuat dengan penerapan standar operasi keselamatan kerja yang tinggi,” tandas legislator Partai NasDem itu.

Selain masalah kebakaran dan ledakan, lanjut Sugeng, terdapat persoalan lain seperti banyaknya keluhan masyarakat menyangkut pembangunan smelter PT KFI sebelum adanya penerbitan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan), permasalahan tenaga kerja, dan lainnya.

Sugeng mengakui pentingnya program hilirisasi hasil tambang di Indonesia. Nilai hilirisiasi hasil tambang sudah menunjukkan hasil positif dan pendapatan negara dari sektor tambang juga semakin besar.

Kendati demikian, aspek-aspek lain juga harus diperhatikan. Meskipun ini wilayah tambangnya di wilayah lain. Tapi tetap saja dalam konteks ESG harus ditekankan,” tukas Sugeng.

(dis/*)

Add Comment