Potret Perjuangan Nurlaela Syarif di Parlemen Ternate Diapresiasi
TERNATE (15 Juli): Anggota Fraksi NasDem di DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, Nurlaela Syarif, dinilai cukup lantang bersuara memperjuangkan peran serta perempuan dalam pembangunan
Demikian diutarakan Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia Maluku Utara (KPPI) Marlita Puasa, dalam sebuah kesempatan. Menurut dia Nurlaela menjadi salah satu tokoh perempuan Maluku Utara yang gigih memperjuangkan aspirasi perempuan.
“Kami melihat Nurlaela Syarif misalnya, sudah memasuki tiga periode sebagai anggota parlemen dari Fraksi NasDem di DPRD Kota Ternate, Nurlaela selalu aktif dan banyak memberikan gagasan perubahan dari peran dan fungsi legislatif,” kata Marlita Puasa, Senin (15/7).
Tak jarang kata Marlita, sosok Nurlaela dikenal sebagai salah satu anggota DPRD yang banyak mengkritik kebijakan pemerintah daerah dan memberikan solusi tentang konsistensi pemerintah daerah terkait arah kebijakan.
Nurlaela kata dia menjadi salah satu yang paling aktif mendorong inisiatif sejumlah peraturan daerah yang berkaitan dengan isu-isu perempuan dan anak diantaranya perda Kibla (kesehatan bayi ibu dan balita), perda pengarustamaan gender dalam pembangunan daerah, perda kota layak anak, perda gerakan literasi, dan revisi perda Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Kota Ternate
“Nurlaela mendorong berbagai aspirasi tentang kebijakan anggaran yang responsif gender diantaranya, di bidang kesehatan Kota Ternate jaminan kesehatan bagi perempuan hamil dan pasca melahirkan, optimalisasi program stunting/gizi buruk, perempuan mandiri berdaya untuk program umkm, peningkatan skill SDM guru dan pendidikan politik bagi perempuan, program majelis talim, program pencegahan dan perlindungan KDRT, program penyandang disabilitas pekerja perempuan, pencegahan keterlibatan anak terhadap bahaya narkotika, psikotropika dan zat adiktif dan lainnya, aktif diperjuangkan selama menjadi anggota DPRD,” kata dia.
Selain turun dan merasakan apa yang menjadi kegelisahan publik, Nurlaela lanjut dia juga cukup aktif di media menyuarakan hak-hak masyarakat, seperti sekolah dan kelurahan ramah anak, data penerima bantuan pelaku usaha perempuan yang tepat sasaran, soal infrastruktur di masyarakat, getol disuarakan sebagai upaya membantu pemerintah daerah agar tetap konsisten melayani masyarakat.
“Kami berharap Kaukus perempuan ke depan terus berkolaborasi menciptakan pendidikan politik kepada politisi perempuan, kami bangga berada bersama dimana waktu dan ruang diberikan begitu besar agar perempuan bisa berkontribusi positif bagi pembangunan, perempuan harus menjadi mitra strategis laki-laki, dalam upaya mendorong keseimbangan dan keadilan sosial bagi perempuan dan anak, agar kelak generasi bangsa bisa kokoh dan terarah,” kata Marlita.
Sementara itu Nurlaela mengatakan selama bertugas di DPRD pihaknya sebagai keterwakilan perempuan selalu mengingat apa yang disampaikan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh, yang menekankan tiga poin tentang partisipasi perempuan dalam pembangunan yaitu kapabilitas, integritas, dan akseptabilitas.
“Narasi pesan Ketua Umum NasDem bahwa perempuan harus punya spirit perubahan, harus berkualitas secara intelektual-moral dan dapat diterima publik, bahkan ketua umum berharap keterlibatan perempuan dalam politik bukan hanya 30 persen melainkan lebih bila perlu 50 persen,” kata Nurlaela.
(WH)