Ilham Habibie Sebut Pembangunan Kabupaten Bogor Butuh Partisipasi Masyarakat

KABUPATEN BOGOR (29 Juli): Bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) yang diusung Partai NasDem, Ilham Habibie, menyoroti berbagai permasalahan di sejumlah wilayah seperti Kota Bogor dan Kabupaten Bogor dalam program aglomerasi.

Ilham menyampaikan hal itu dalam diskusi bertema “Persiapan dan Kesiapan Daerah di Jawa Barat dalam Menghadapi Program Aglomerasi” di Universitas Nusa Bangsa Kota Bogor, Minggu (28/7).

Ilham mengatakan banyak hal yang bisa diselesaikan dengan kolaborasi antara pemerintah dan industri, seperti masalah ekonomi, pendidikan, dan sampah.

Dia menuturkan jumlah penduduk di daerah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek selalu bertambah. Namun pertumbuhan populasi itu tidak seiring dengan ketersediaan lapangan pekerjaannya.

Tapi sayangnya ekonomi tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan dengan jumlah yang diperlukan, sehingga ada daerah yang sangat miskin tertinggal, tapi ada juga yang berkembang,” ujarnya.

Menurut Ilham, untuk mendorong perekonomian di kabupaten/kota se-Jabar, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan mutu pendidikannya.

Makanya ini kenyataan yang kita hadapi. Jawa Barat adalah pusat ekonomi Indonesia, jadi lebih banyak warga datang ke sini dari segala penjuru Nusantara,” ucapnya.

Putra Presiden ke-3 RI B.J. Habibie ini mengatakan permasalahan lingkungan hidup, terutama sampah, juga menjadi sorotan di daerah-daerah ini. Dia menilai permasalahan sampah bisa ditanggulangi dengan cara kolaborasi antarwarga. Misalnya, dengan melakukan daur ulang pada sampah-sampah tertentu.

Itu bisa dilakukan secara kolaboratif di antara masyarakat. Itu contoh-contoh masalah yang kita hadapi dan diselesaikan,” kata Ilham.

Menyikapi kondisi ini, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor dr Friedrich M Rumintjap, menilai, Jabar memang masih memiliki berbagai permasalahan. Salah satunya seperti masalah tingginya pengangguran.

Jabar pusat industri terbesar Indonesia (56%), namun pengangguran juga tertinggi,” kata Friedrich M Rumintjap, dalam keterangannya, Senin (29/7).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menurutnya harus ada upaya peningkatan kualitas pendidikan, menciptakan lapangan kerja baru/economy sircular.

Bank Sampah harus menjadi budaya. Butuh partisipasi masyarakat. Solusi kecil namun dampak besar,” ujar pria yang akrab disapa Frits ini.

Selain mengikuti diskusi bertema “Persiapan dan Kesiapan Daerah di Jawa Barat dalam Menghadapi Program Aglomerasi” di Universitas Nusa Bangsa Kota Bogor, Minggu (28/7) Frits sebelumnya juga menghadiri Pesantren Daarut Tafsir dan Silaturrahmi Ke Kediaman Ketum Umum ICMI di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

(RO/FF)

Add Comment