NTT Bukan Miskin, tapi Butuh Pemimpin yang Tepat

MALAKA, (9 Februari): Pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef A Nae Soi (Victory-Joss) melakukan deklarasi di hadapan ribuan massa yang memadati acara di Lapangan Umum Betun, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis (8/2).

Deklarasi dihadiri massa dari berbagai kecamatan dan desa di Kabupaten Malaka, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta tokoh politik NTT.

Dalam orasi politiknya, Josef Nae Soi mengatakan jika terpilih memimpin NTT, ruas jalan provinsi di seluruh NTT akan selesai diperbaiki dalam waktu tiga tahun. Josef Nae Soi mengatakan dari seluruh ruas jalan provinsi sepanjang 1.800 kilometer (km), 1.180 km dalam kondisi rusak berat.

“Beri kami waktu tiga tahun, kami akan selesaikan persoalan jalan tersebut. Semua jalan akan kami buat beton, semua akan diaspal,” tegas Josef.

Lebih jauh Josef menuturkan, dalam perjalanan ke Malaka dia menyaksikan dan merasakan bahwa ruas jalan nasional dalam kondisi rusak di banyak titik. Josef mengaku langsung menelpon Menteri PU Basuki Hadimuljono agar segera memperbaikinya. Dan, kata dia, Menteri Basuki sudah berjanji paling lama Agustus 2018 jalan berstatus jalan nasional itu sudah dihotmix.

“Pak Menteri sudah berjanji paling lama Agustus sudah dikerjakan jalan nasional yang rusak. Saya akan tagih terus janji tersebut,” ucapnya.

DIkatakan Josef, bersama Viktor Laiskodat memutuskan pulang ke NTT untuk secara tulus mengabdi demi percepatan kemajuan NTT. Keduanya ke NTT bukan untuk mengejar jabatan, dan pangkat, tetapi untuk bekerja keras demi kemajuan daerah.

Ditambahkan Josef, NTT bukan daerah miskin. NTT punya potensi yang luar biasa yang belum dikelola secara baik.

“NTT punya potensi, tetapi masyarakat masih menonton. Kehadiran Victory-Joss bertujuan membantu masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk kesejahteraan bersama,” katanya.

Viktor Laiskodat dalam orasi politiknya menegaskan, kondisi NTT yang masih dililit kemiskinan dan keterbelakangan lebih karena persoalan kepemimpinan. Sebab, NTT memiliki potensi sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa.

“Kemiskinan, masyarakat belum juga sejahtera karena kepemimpinan yang belum tepat,” tegasnya.

Viktor menegaskan, pemimpin tidak boleh lemah kalau ingin masyarakatnya sejahtera. Pemimpin harus tangguh ketika masyarakat lemah dan tak berdaya. Dibutuhkan pemimpin yang berkarakter agar bisa menjawab harapan masyatakat.

Lebih jauh ditambahkan Viktor, ada empat ciri pemimpin yang membawa masyarakat kepada kesejahteraan, yakni pertama, punya kemampuan intelektual, cerdas untuk memahami kondisi hidup masyarakat. Pembangunan harus berbasis data dan riset yang kredibel sehingga diketahui persis masalah, dan solusinya.

Kedua, pemimpin harus kuat; sehat jasmani, dan rohani karena akan berhadapan tugas dan tanggung jawab yang berat. Kesehatan secara jasmani dan ditunjang dengan kekuatan rohani dan mental merupakan paduan yang menampilkan pemimpin ideal untuk mengatasi medan NTT yang berat dengan kondisi birokrasi yang belum sehat.

Ketiga, punya spiritualitas untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat dan daerah. Dan keempat, punya ketulusan dan niat baik untuk membangun.(*)

Add Comment