Sahroni Pastikan Kawal Kasus Polisi Tembak Warga di Kalteng
JAKARTA (20 Desember): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memastikan mengawal kasus penembakan oleh oknum polisi terhadap warga di Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Komisi III akan terus mengawal kasus ini. Jika dilihat ada sedikit saja kejanggalan dalam prosesnya, pasti akan menjadi atensi bersama,” kata Sahroni, Kamis (19/12).
Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu menilai proses hukum yang dilakukan sudah tepat. Pihak berwajib sudah memecat Brigadir AK, pelaku utama penembakan disertai pencurian.
“Sejauh ini, pelaku utamanya kan sudah di-PTDH. Tinggal selanjutnya kita pastikan bahwa ia mendapat hukuman pidana maksimal, tidak boleh ada perlakuan khusus atau hal-hal lainnya. Dan seluruh jajaran Polda Kalteng harus pastikan itu. Karena nama baik institusi tengah dipertaruhkan,” ujarnya.
Selain itu, Sahroni mendorong Polda Kalteng memproses semua pihak yang terlibat dalam kasus polisi tembak warga tersebut. Teranyar, polisi menetapkan H, sopir taksi online sekaligus pelapor, sebagai tersangka baru dalam kasus tersebut.
“Kita harus pastikan hukum ditegakkan. Seret semua yang terlibat dalam membantu pelaku melancarkan aksinya. Bahkan kalau ada oknum aparat lainnya yang terlibat, seret sekalian,” tegas Sahroni.
Legislator dari Dapil DKI Jakarta III (Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara) itu menilai penetapan tersangka H sudah tepat. Dia berharap pengusutan kasus tersebut dilakukan secara transparan dan objektif.
“Kemarin kasus ini kan sudah dibawa ke Komisi III, jadi kita semua kawal sama-sama. Saya yakin jajaran Polda Kalteng tidak ada yang berani main-main di kasus ini,” tukasnya.
Sebelumnya, Polda Kalteng menetapkan H, sopir taksi online menjadi tersangka dalam insiden penembakan yang dilakukan Brigadir AK terhadap seorang warga berinisial BA. Diketahui H adalah pihak yang melaporkan peristiwa penembakan itu ke polisi.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji, menerangkan AK dan H sudah saling mengenal lebih dari satu bulan. Menurut Erlan, H adalah pihak yang memindahkan senjata api dari dashboard mobil ke kursi belakang, sebelum akhirnya AK menembak BA. (metrotv/*)