a

Rajiv Desak Bulog Perketat Pengawasan untuk Cegah Praktik Penukaran Karung Beras

Rajiv Desak Bulog Perketat Pengawasan untuk Cegah Praktik Penukaran Karung Beras

JAKARTA (5 Februari): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv, mendesak Bulog memperketat pengawasan untuk mengantisipasi dugaan praktik penukaran karung beras Bulog dengan kemasan beras premium. Para pedagang di Cipinang mengungkap adanya indikasi praktik tersebut.

Izin Pak Kepala Bulog, saya dapat WA dari pedagang di Cipinang. Tadinya mereka mau beraudiensi dengan kami di Komisi IV, tapi karena ada raker, kirim saja bukti video dan suratnya,” ujar Rajiv dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR dengan Bulog, Bapanas, RNI, dan PT Pupuk, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat) itu mengungkapkan, jika praktik itu benar maka pengawasan internal Bulog patut dipertanyakan.

Ia mengingatkan bahwa Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelumnya sudah menegaskan bahwa praktik penukaran karung harus dilaporkan ke polisi.

Tadi saya amati Kepala Bapanas mengatakan kalau ada tukar karung, sama-sama kita lapor polisi. Iya saya sepakat, tapi pertanyaan saya, fungsi pengawasan Kepala Bulog dan lain-lainnya bagaimana? Saya juga tahu kalau orang salah, lapor polisi, Pak!” tegasnya.

Rajiv menekankan pentingnya pengawasan yang ketat agar kasus semacam itu tidak mengganggu upaya menuju swasembada pangan. Terlebih, jika Bulog tidak mampu menyerap gabah saat musim panen, harga gabah bisa anjlok. Pada akhirnya akan merugikan petani dan menghambat program ketahanan pangan nasional.

Kalau ini enggak bisa diberesin, kita mau swasembada pangan, nanti ketika panen jangan sampai Bulog tidak bisa menyerap. Ujung-ujungnya nanti harga gabahnya turun, gagal lagi swasembada pangan,” paparnya.

Lebih lanjut, Rajiv meminta Kepala Bulog menjelaskan secara teknis bagaimana pengawasan dilakukan agar kejadian seperti itu tidak terulang. Ia juga mengingatkan agar pejabat terkait fokus pada tugasnya tanpa selalu membawa nama Presiden.

Kita semua di sini bela Presiden, harusnya malu kalau pejabat-pejabat mitra Komisi IV ngomong Pak Presiden. Malu sama Ketua saya. Kita di sini biasa-biasa saja kok. Jelaskan teknisnya secara profesional,” pungkasnya.

(Safa/*)

Add Comment