Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Dorong Revisi Pergub No.4/2015 untuk Antisipasi Kelangkaan LPG 3 Kg

JAKARTA (11 Februari): Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera merevisi Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 Kg di tingkat pangkalan.

Legislator NasDem itu menegaskan bahwa revisi diperlukan guna mengoptimalkan pengawasan pendistribusian LPG 3 Kg agar lebih tepat sasaran.

Kita mendorong ada revisi Pergub supaya masyarakat penerima LPG 3 Kg bersubsidi ini benar-benar sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan. Itu yang paling penting,” ujar Nova usai rapat kerja bersama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (10/2/2025).

Nova menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat saat ini hanya mengatur bahwa penerima subsidi adalah masyarakat yang sebelumnya menggunakan minyak tanah atau tidak memiliki kompor gas.

Namun, regulasi tersebut belum secara spesifik mempertimbangkan faktor pendapatan atau kondisi ekonomi masyarakat penerima manfaat.

Jadi yang paling penting sekarang ini adalah mendorong revisi Pergub dulu. Salah satu fungsinya adalah pengawasan agar distribusi LPG 3 Kg ini benar-benar tepat sasaran, termasuk ke penyalur-penyalur di bawahnya,” jelasnya.

Selain itu, Nova juga menyoroti pengurangan kuota LPG 3 Kg tahun 2025 yang diusulkan oleh Dinas Nakertransgi DKI Jakarta sebesar 433 metrik ton, namun hanya disetujui 409 metrik ton. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus memberikan argumen yang lebih kuat kepada Pemerintah Pusat agar kuota yang ditetapkan sesuai kebutuhan.

Menurutnya dengan adanya revisi Pergub dan upaya optimalisasi distribusi, diharapkan kelangkaan LPG 3 Kg dapat diantisipasi dan subsidi yang diberikan pemerintah benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

Jika kuotanya berkurang, maka distribusinya ke masyarakat juga bisa terganggu dan berpotensi tidak tepat sasaran,” tegasnya.

(FM/WH)

Add Comment