Roadmap Replanting Kelapa Sawit Harus Disusun Sesederhana Mungkin

JAKARTA (17 Februari): Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) segera menyusun roadmap atau peta jalan terkait peremajaan atau replanting kebun kelapa sawit.

“Masalah replanting sawit, kakao, kelapa harus dibuat roadmap-nya dan pengurusnya sesederhana mungkin,” ujar Fauzi Amro saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I (Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Kota Palembang, dan Lubuklinggau) itu mengungkapkan, peran BPDPKS semestinya fokus pada peremajaan (replanting).

Untuk itu, ia mendorong BPDPKS untuk mengutamakan target replanting yang sejak awal dicanangkan.

“BPDPKS itu memang pada posisi idealnya untuk replanting. Tapi seluruh target replanting itu tidak sesuai dengan target. Kita sudah diskusi dulu kurang lebih ada 15 syarat, menjadi 7-8 syarat. Mulai dari kabupaten, provinsi, pusat itu ribet,” ungkap Fauzi.

Bahkan, ia menerangkan terdapat satu temuan seorang warga yang terjerat masalah replanting dan tersandung kasus hukum.

“Di dapil saya ada Pak Said dipenjara karena persoalan BPDPKS,” ungkapnya.

Ia mendorong percepatan perumusan regulasi agar target replanting dapat tercapai. “Nah kita pengen regulasinya dipercepat, sesederhana mungkin, sehingga target replanting sesuai. Masa replanting-nya kurang dari 50 persen dari target,” ujarnya,

Menurutnya, pencapaian target replanting mesti ditujukan mayoritas untuk pemanfaatan biodiesel.

“Idealnya memang 90 persen digunakan untuk biodiesel, sesuai dengan peraturan presiden. Persoalan biodiesel kita sepakat tupoksi dan tujuannya sangat bermanfaat. Tapi antara yang ekspor dan yang diberikan manfaat, itu enggak nyambung,” paparnya.

“Harusnya yang ekspor yang mendapat imbasnya. Kita pernah kunjungan ke Riau waktu itu melihat pabrik kelapa sawit, yang memang tidak sesuai. Mereka sudah memberikan kontribusi sangat luar biasa, tapi feedback ke mereka sangat tidak masuk akal,” pungkasnya.

(Safa/*)

Add Comment